Kamis, 30 November 2017 - 14:28:18 WIB
Bingkai Riau – Penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali yang berlangsung pada 26 November 2017 hingga 29 November 2017 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Agung telah membuat pendapatan sejumlah maskapai dunia hilang per harinya.
Dikutip dari Reuters, pada Kamis 30 November 2017, penutupan bandara tersebut membuat sejumlah maskapai penerbangan dunia membatalkan penerbangan hingga mengalihkan sejumlah penerbangannya ke tujuan lain.
Bahkan, jika kondisi Gunung Agung kembali meningkat, para ahli penerbangan menyatakan, maskapai sebaiknya mempertimbangkan untuk mengurangi frekuensi penerbangan ke Bali dalam jangka panjang untuk kurangi risiko.
Chief Executive AirAsia, Tony Fernandes dalam Tweetnya mengatakan, untuk mengatasi situasi tak pasti akibat letusan Gunung Agung, pihaknya akan mempertimbangkan untuk memindahkan penerbangannya ke tujuan lain.
Selain itu, maskapai penerbangan dunia lainnya juga menyatakan akan menawarkan beberapa pilihan untuk meminimalkan dampak jangka pendek dan mengajak pelanggannya mengantisipasi gangguan setidaknya hingga 4 Desember 2017.
"Jika situasi ini berkepanjangan selama dua sampai tiga bulan, maskapai mungkin saja mengurangi penerbangan mereka di Bali hingga musim panas yang akan datang yaitu hingga akhir Maret 2018," kata Chief Executive Perusahaan Riset Transportasi Crucial Perspective, Corrine Png.
Corrine mengungkapkan, dalam satu hari jika Bandara Ngurah Rai Bali ditutup maka total pendapatan sekitar 47 maskapai yang terbang ke pulau dewata akan hilang sekitar US$5 juta atau setara Rp67,5 miliar (kurs Rp13.500 per dolar)
"Ini akan semakin buruk bagi maskapai penerbangan terlebih saat ini berada dalam puncak musim perjalanan liburan dan rute Bali sangat menguntungkan," katanya.
Sumber: Viva.Co.id