Pekanbaru (Bingkairiau.com) – Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (KPRMU) resmi menggelar Debat Terbuka Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dalam rangkaian Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) UMRI 2025, pada Senin (3/11/2025) bertempat di Lapangan Tengah Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Riau.
Debat kandidat ini merupakan satu-satunya forum resmi selama masa kampanye yang diselenggarakan dan difasilitasi langsung oleh KPRMU dengan dukungan Biro Kemahasiswaan UMRI, Panitia Pengawas Pemira (Panwas), serta Media UMRI dan akun resmi Instagram KPRMU sebagai mitra publikasi.
Debat menghadirkan adu visi dan misi antar pasangan calon presiden mahasiswa dengan lima tema strategis, yakni Pergerakan Mahasiswa, Kesejahteraan Mahasiswa, Akademik dan Organisasi Kemahasiswaan, Fasilitas Kampus, serta Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus.
Ketua Umum KPRMU 2025, Muhammad Anto Lukmanul Hakim, menjelaskan bahwa debat ini dirancang sebagai ruang demokrasi terbuka bagi seluruh civitas akademika untuk menilai kualitas gagasan calon pemimpin mahasiswa.
“Kami ingin Pemira 2025 menjadi ajang edukasi politik yang sehat dan bermartabat. Debat ini bukan sekadar kompetisi, tetapi proses pembelajaran demokrasi bagi seluruh mahasiswa UMRI,” ungkapnya.
Adapun yang hadir dalam pembukaan kegiatan ini antara lain:
Dr. H. Saidul Amin, M.A. – Rektor Universitas Muhammadiyah Riau
Dr. Wirdari Irma, M.Si. – Wakil Rektor I Bidang Akademik
Raja Suci Harlizah, M.M. – Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum
Reki Hervandi, S.Sos. – Kepala Biro Kemahasiswaan
Dr. Raja Desril, S.H., M.H. – Dekan Fakultas Hukum
Dr. Ir. Indra Hasan, M.T. – Dekan Fakultas Teknik
Beserta mahasiswa universitas muhammadiyah riau
Untuk menjaga kualitas debat, KPRMU menghadirkan empat panelis dari kalangan akademisi dan praktisi, yaitu:
Dr. Jupendri, M.I.Kom. Direktur Akademik
Muhammad Untung Surapati, S.I.Kom., M.I.Kom. Dosen FIKOM UMRI sekaligus mantan Presiden Mahasiswa BEM KM UMRI 2013–2014
Nugroho Noto Susanto, S.I.P., M.Si. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau
Jayus, M.I.Kom. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Sementara posisi moderator dipegang oleh Dr. Desliana Dewita, S.I.P., M.I.Kom., akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi UMRI yang juga pernah menjadi moderator debat calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Debat berlangsung selama 198 menit dan terbagi dalam delapan segmen, mencakup penyampaian visi-misi, sesi tanya jawab antar calon, pertanyaan panelis, interaksi dengan audiens, hingga pernyataan penutup masing-masing pasangan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Dr. H. Saidul Amin, M.A., dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan Pemira merupakan bagian penting dari pembelajaran kepemimpinan bagi mahasiswa.
“Debat ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk berlatih berpikir kritis, menyampaikan ide dengan etika, dan membangun peradaban demokrasi di lingkungan kampus Muhammadiyah,” ujarnya.
KPRMU berharap hasil debat ini dapat membantu mahasiswa dalam menentukan pilihan terbaik untuk memimpin Keluarga Mahasiswa UMRI periode mendatang, sekaligus memperkuat tradisi intelektual dan demokratis di kalangan mahasiswa.