Pekanbaru (Bingkai Riau) - Sepanjang Februari 2018, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau mengalami kenaikan sebesar 1,16 persen dibanding NTP Januari 2018 sebesar 103,15.
Kepala Badan Pusat Statistik Riau (BPS) Riau, Ir Aden Gultom dalam siaran pers, Kamis (1/02/2018), menjelaskan, kenaikan NTP disebabkan naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,23 persen, relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,06 persen.
"Selama Februari 2018 NTP sebesar 104,35, atau petani mengalami surplus," katanya.
Surplus ini, demikian Aden, terutama terjadi pada petani subsektor perikanan (NTNP=114,88), subsektor tanaman pangan (NTPP =104,37) dan subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR= 105,51).
“Kenaikan NTP Riau bulan Februari 2018 terjadi pada 2 subsektor, subsektor hortikultura yang mengalami kenaikan NTPH sebesar 2,21 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat yang mengalami kenaikan NTPR sebesar 1,71 persen,” terangnya.
Menurut Aden, penurunan NTP di Riau ini terjadi pada 3 subsektor penyusun NTP. Yakni subsektor tanaman pangan yang mengalami penurunan NTPP sebesar 0,37 persen, subsektor perikanan yang mengalami penurunan NTNP sebesar 0,09 persen dan subsektor peternakan yang mengalami penurunan NTPT yaitu sebesar 0,06 persen.
“Jadi semakin tinggi NTP, berarti kemampuan daya beli petani dan tingkat kehidupan petani semakin lebih baik,” katanya.(zuk)