PEKANBARU (Bingkai Riau) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan BEM Umri bergabung dengan seluruh massa yang tergabung dalam Aksi Nasional bela rakyat pada 12/1/2017 (121) bersatu dalam meneriakkan Reformasi Jilid 2.
IKatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Riau yang merupakan dari organisasi Otonom Muhammadiyah bergabung dengan massa aksi bela rakyat 121 pada pukul 02.00 wib bertitik kumpul di masjid baitul hikmah kampus 2 Universtias Muhammadiyah Riau (UMRI) Jl.Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Bersamaan dengan Massa BEM UMRI. Puluhan massa IMM dan BEM UMRI dijemput dengan massa gabungan aksi bela rakyat 121 di depan jl.Tuanku tambusai untuk bergabung bersama konvoy ratusan massa aksi menuju kantor DPRD Provinsi Riau.
Dalam aksi ini IMM dan BEM UMRI termasuk dalam konsolidasi aliansi untuk aksi bela rakyat 121. selain dari 3 universitas dan 3 organisasi kemahasiswaan lainnya. Yaitu Universitas SUSQA Riau, Politeknik Caltex Riau, Universitas Riau, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi), serta Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Berada Di Kantor DPRD Provinsi Riau, massa membludak hingga pihak keamanan pun membiarkan massa aksi untuk dapat masuk kedalam lingkungan halaman kantor DPRD Provinsi.
Massa Aksi Bela rakyat pun semakin riuh saat orator dari IMM meneriakkan kepada massa aksi Reformasi Jilid 2 yang memang menjadi landasan pergerakan Aksi Nasional ini. Menurut yang dikatakan Muhammad Hidayat, Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota pekanbaru “Dalam hal ini, IMM dan Bem UMRI berkomitmen dan berjuang untuk rakyat dalam menolak kebijakan pemerintah yang tidak pro dengan rakyat, serta bersatu bersama seluruh mahasiswa Indonesia dalam meneriakkan Reformasi Jilid 2”.
Presiden Mahasiswa BEM UMRI taufik hidayat pun berkata selaras “ sudah saatnya kita atas nama memperjuangkan rakyat Indonesia turut ambil andil dalam keputusan kebijakan pemerintah yang tidak pro dengan rakyat. Dan menyuruh pemerintah untuk mencabut Surat keputusan PP no.60 tahun 2016 yang sangat membebani rakyat”
UMRI sendiri tengah dalam masa Ujian Akhir Semester yang dimulai pada senin 10/1/2017 lalu, yang membuat terkendala dalam pengumpulan massa aksi. Hal itu diungkapkan Taufik hidayat selaku Presma UMRI “kita akan membawa masa aksi yang memang tidak sedang ujian, kita tidak memaksakan kawan-kawan mahasiswa UMRi untuk ikut aksi karena memang mereka sedang dalam kewajiban Akademik mereka.” “Walaupun massa kami tidak sebanyak massa dari kawan-kawan mahasiswa kampus lain, namun keadaan tesebut tidak mengurangi semangat kami untuk bersuara lantang dan kalah suara karena kami adalah 1 gerakan” ujar Muhammad hidayat (Kabidor PC IMM Pekanbaru).
“Kami berharap seluruh Kader IMM dapat terus menjaga semangatnya dalam memperjuangkan hal ini, dan mengharapkan doa dari sluruh rakyat Indonesia agar gerakan nasional ini mendapatkan hasil yang baik untuk rakyat Indonesia” Tutup pemuda yang akrab disapa Yayat tersebut. Aksi berakhir pada pukul 18.00 wib, setelah mahasiswa menduduki Ruang sidang paripurna kantor DPRD Provinsi dan mendesak wakil rakyat untuk menandatangani nota pernyataan sikap yang merupakan tujuan dari gerakan nasional tersebut. (rls)