Tanamkan Pendidikan Karakter dan Kedisiplinan, SMPN 13 Pekanbaru Terapkan Shalat Taubat

Pekanbaru (Bingkai Riau) - SMPN 13 Pekanbaru memiliki program baru bagi siswa yang bermasalah, yaitu dengan memberikan sanksi kepada siswa tersebut untuk melakukan Shalat Taubat, yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah. Shalat taubat diberikan kepada peserta didik yang sudah melakukan beberapa kesalahan dan sudah diberi surat peringatan.

 

Menurut Kepala SMPN 13 Pekanbaru, Zurdianto MPd, selain sanksi shalat taubat terhadap siswa yang bermasalah, juga ada sanksi melaksanakan shalat wajib 5 waktu (fardhu) berjamaah bagi siswa yang lupa atau tidak mengerjakannya. 

 

Dijelaskannya, dengan menanamkan nilai-nilai disiplin ibadah shalat pada diri anak diharapkan akan menjadikan anak akan lebih mudah diatur, memudahkan ketika pembelajaran, anak terbiasa melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. 

 

"Sehingga tujuan dari pendidikan akan lebih mudah dicapai.

Menurut penelitian, anak yang bersekolah di sekolah yang lemah disiplin akan lebih banyak menjadi anak yang nakal, akan tetapi bila anak tersebut bersekolah dengan disiplin yang baik, kemungkinan menjadi nakal sangat minim terjadi," ujar Zurdianto.

 

Ia menjelaskan, siswa setingkat SMP adalah golongan usia remaja yang merupakan masa terbaik untuk belajar dan menuntut ilmu sebagai bekal untuk meraih cita-cita. Dimana, suatu masa ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik.

 

"Siswa setingkat SMP sering kali terlibat ke dalam berbagai macam kenakalan. Seperti, kemalasan untuk belajar, bolos dari kelas, suka menjahili teman, menyontek, membuat keributan di kelas dan kenakalan-kenakalan lainya yang sering sekali ditemui di lingkungan sekolah," ungkapnya. 

 

Zurdianto mengatakan, untuk menekan meluasnya kenakalan siswa ini, guru dan pihak sekolah khususnya pendidik harus mampu melakukan refleksi terhadap diri mereka, lingkungan sekolah dan juga pribadi-pribadi peserta didik tersebut. 

 

Disampaikannya, untuk menjaga dan memperbaiki akhlak tersebut guru harus bisa menanggapi sikap malas yang timbul pada siswa dengan cara perjuangan spiritual pendisiplinan diri, dan mendidik akhlak.

 

"Oleh karena itu, penanaman disiplin ibadah shalat yang diterapkan di SMPN 13 Pekanbaru ini, akan sangat penting. Karena hal tersebut akan memberikan solusi pada siswa-siswa yang bermasalah melalui pendekatan rohani dan pentingnya kedisiplinan," kata Zurdianto.

 

Lebih jauh dijelaskannya, dengan adanya penanaman nilai-nilai disiplin ibadah shalat menjadikan prestasi belajar dan beribadah meningkat. Siswa mudah diarahkan, sehingga kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru menjadi membaik. 

 

"Proses belajar mengajar dan kedisiplinan menjadi kondusif dan kualitas sekolah meningkat khususnya dalam masalah kedisiplinan ibadah shalat. Dan dengan ditanamkannya nilai-nilai disiplin ibadah shalat pada siswa, diharapkan siswa dapat menjalankan kewajibanya terhadap sang pencipta," harapnya.

 

Program ini lanjut Zurdianto, sudah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2019 atau semenjak dirinya menjabat sebagai Kepala SMPN 13 Pekanbaru. Pada intinya program ini dilaksanakan sebagai pembiasaan siswa dalam meningkatkan jiwa spiritualnya, yang mana jika dilakukan terus-menerus akan menjadikan kebiasaan yang baik bagi siswa.

 

"Program ini juga dalam upaya menumbuhkan karakter siswa terutama dalam bidang agama yang perlu dilakukan sajak dini, baik di rumah maupun sekolah. Sementara pembiasaan shalat ini bertujuan supaya siswa tersbiasa dan disiplin dalam mengerjakan shalat," tambah Zurdianto. 

 

Zurdianto berharap, semoga dengan menanamkan kedisiplinan waktu shalat kepada siswa, bisa memupuk rasa solidaritas dan tumbuh rasa kepeudilian pada diri mereka. (ade)