Selasa, 05 November 2019 - 16:28:54 WIB
Pekanbaru (Bingkai Riau) - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, pada triwulan III tahun 2019 Tingkat Pengangguran di provinsi Riau turun sebesar 5,97 persen dari TPT di pada Agustus 2018 sebesar 6,20 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Drs. Misfaruddin, M Si, mengatakan, jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2019 sebanyak 3,19 juta orang, angka tersebut naik 77,82 ribu orang dibanding Agustus 2018. Pada Agustus 2019, sebanyak 3,00 juta orang penduduk bekerja sedangkan sebanyak 190,14 ribu orang menganggur.
"Dengan demikian, jumlah penduduk bekerja bertambah 80,48 ribu orang sedangkan pengangguran berkurang sebanyak 2,66 ribu orang," kata Misfaruddin.
Menurut Misfaruddin, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Riau pada Agustus 2019 tercatat sebesar 65,10 persen, angka tersebut menurun 0,13 persen poin dibanding Agustus 2018. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.
"Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Agustus 2019, TPAK laki-laki sebesar 83,73 persen sedangkan TPAK perempuan sebesar 45,45 persen. Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,04 persen poin dan TPAK perempuan juga mengalami penurunan sebesar 0.21 persen poin," ungkapnya.
Dengan perolehan angka tersebut, lanjutnya, maka tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja menjadi 5,97 persen pada Agustus 2019.
"TPT di provinsi Riau cenderung lebih tinggi di perkotaan dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2019. TPT di wilayah perkotaan sebesar 7,98 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya sebesar 4,59 persen. Namun demikian jika dibandingkan dengan rahun 2018 lalu, TPT di perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,89 persen poin, sedangkan TPT perdesaan meningkat sebesar 0,18 persen poin," sebut Misfaruddin.
Lebih jauh Misfaruddin menjelaskan, dilihat dari tingkat pendidikan TPT pada Agustus 2019, untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi diantara tingkat pendidikan lain sebesar 9,85 persen. Yang disusul dengan TPT Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 8,39 persen. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja. Hal tersebut dapat dilihat dari TPT tingkat pendidikan SD ke Bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,88 persen.
Dibandingkan kondisi tahun 2018, terjadi penurunan TPT kecuali pada tingkat pendidikan Diploma I/II/III dan Universitas. Saya berharap, kondisi TPT pada kwartal IV mendatang semakin baik, tutupnya. (ade)