Cegah Kekerasan Terhadap Anak, Sakti Peksos Goes to Shool Sambangi SMPN 20 Pekanbaru

Pekanbaru (Bingkai Riau) - Kementerian Sosial (Kemensos) membuat program Sakti Pekerja Sosial (Peksos) Goes To School sebagai upaya untuk mencegah tindak kekerasan pada anak dengan menguatkan ketahanan anak. Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan di SMPN 20 Pekanbaru, Kamis (25/10/2018). 
 
Kepala SMPN 20 Pekanbaru, Zamhuri SPd mengatakan, meningkatnya tindak kekerasan (tawuran antar sekolah, bullying, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas di lingkungan siswa sekolah, dan penggunaan media sosial/internet yang tidak bertanggungjawab).
 
"Serta upaya pencegahan terhadap tindakan kekerasan, eksploitasi, terpapar pengaruh negatif dari sosial media/internet, penyalahgunaan narkoba, penyimpangan perilaku khususnya yang dialami siswa sekolah, inilah yang menjadi perhatian Kementerian Sosial sehingga masuk ke sekolah-sekolah, untuk memberi penjelasan," ujar Zamhuri.
 
Zamhuri menambahkan, kegiatan tersebut untuk mencegah tindak kekerasan di lingkungan sekolah, mencegah pengaruh negatif penggunaan sosial media/internet, mencegah dan mengetahui bahaya narkoba di lingkungan siswa sekolah, dan mencegah terjadinya penyimpangan perilaku sosial (pergaulan bebas dan pergaulan sesama jenis/LGBT).
 
"Kami sangat senang karena Kemensos RI menunjuk sekolah kami (SMPN 20, red) sebagai tempat melakukan sosialisasi. Untuk peserta ada 25 orang siswa yang diambil dari perwakilan dari Osis, Majelis Perwakilan Kelas, PIK R, siswa yang mempunyai permasalahan sosial dan siswa yang ditujuk oleh pihak seolah," tambahnya.
 
Menurutnya, tindak kekerasan pada anak bisa juga berbentuk kekerasan seksual, dalam hal ini bukan hanya anak yang menjadi korban tapi juga anak bisa sebagai pelaku. Tingginya kekerasan seksual pada anak sebagai pelaku sebagian besar karena terpapar pornografi.
 
"Karena itu yang paling penting adalah pencegahan salah satunya dengan meningkatkan ketahanan anak dan pemahaman mereka tentang kekerasan begitu juga dengan pengetahuan tentang pencegahan tindak kekerasan dan mengetahui ciri pelakunya," ujar Zamhuri. (ade)