PSB Gelombang I Dibuka, SMP Telkom Pekanbaru Beri Keringanan Siswa Kurang Mampu

Pekanbaru ( Bingkai Riau ) - SMP Telekomunikasi (SMP Telkom) Pekanbaru sudah buka Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran 2022/2023. Ada tiga gelombang penerimaan siswa baru, Gelombang I dimulai tanggal 15 Januari-30 Maret, Gelombang II tanggal 1 April-31 Mei dan Gelombang III tanggal 1-30 Juni 2022.

Peserta yang akan mendaftar dapat mempersiapkan persyaratan yang diperlukan.

  1. Rap semester 1 sampai 5
  2. Pas foto 3x4 2 lembar
  3. Fotokopi KTP dan KK orang tua


Program Unggulan SMP Telkom Pekanbaru

  1. belajar penuh
  2. Tahfiz Qur'an
  3. Kamis mengaji
  4. Kegiatan Muhadaro
  5. belajar elektro


SMP Telkom Pekanbaru saat ini juga terus memperbaiki mutu pendidikan dan memberikan perhatian lebih dengan semua biaya sekolah bagi siswa kurang mampu.

Kepala SMP Telkom Pekanbaru, Riky Rikardo SPd menuturkan guna meningkatkan mutu pendidikan berbagai program telah dicanangkan disekolah ini, salah satunya adalah program kuota 10 persen bagi siswa kurang mampu.

"Program baru SMP Telkom Pekanbaru yang menyediakan kuota 10 persen dari daya tampung utuk anak kurang mampu ini adalah gratis uang masuk dan dapat subsidi biaya pendidikan slama tiga tahun. Keringanan ini hanya diberikan kepada siswa yang benar-benar ingin sekolah," tutur Riky.

Riky mengatakan, keringanan buat siswa kurang mampu tidak hanya untuk siswa baru atau tetapi juga bagi siswa atau anak yang putus sekolah. "Tidak boleh ada siswa yang putus sekolah yang diakibatkan karena orang tuanya tidak mampu membiayai anaknya. Program itu sangat membantu anak didik, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, banyak anak yang berprestasi namun tidak memiliki biaya, maka program itu sangat bermanfaat," katanya.

Disampaikannya, dengan adanya sekolah gratis bagi siswa kurang mampu, program tersebut menjadikan pendidikan bisa dirasakan merata oleh masyarakat tanpa pandang status sosial. Bahkan program itu sukses menarik antusias warga untuk menyekolahkan anaknya, sehingga setiap tahunnya partisipasi murni terus mengalami peningkatan.

"Kita berharap dengan adanya kuota 10 persen bagi siswa yang kurang mampu ini, semua anak bisa mengecap pendidikan. Dan kita juga berharap agar program tersebut dapat diketahui semua orang tua, agar mereka segera bisa menyekolahkan anaknya tanpa bingung dengan biaya," harap Riky. (ade)