Rabu, 13 Februari 2019 - 13:20:38 WIB
Pekanbaru (Bingkai Riau) - Untuk mendukung dan mensukseskan Sekolah Model Madani, SMPN 42 Pekanbaru menerapkan sanksi berupa membaca Alquran bagi siswa yang terlambat. Hal ini selain bertujuan bentuk disiplin belajar siswa, juga untuk membentuk karakter dalam meningkatkan iman dan takwa (Imtak).
Menurut Kepala SMPN 42 Pekanbaru, Hj Misrawati SPd, disiplin tersebut sudah efektif sejak beberapa bulan yang lalu, bentuk hukuman kepada siswa yang terlambat, tidak lagi membersihkan halaman dan menyiram bunga.
"Akan tetapi, yang terlambat langsung dicegat di pintu masuk oleh guru piket dan siswa yang terlambat diminta untuk membaca Alquran. Jumlah surat yang dibaca harus 1 juz. Alhamdulillah, bentuk sanksi ini tampaknya efektif dibanding sanksi sebelumnya," ungkap Misrawati.
Menurut Misrawati, bentuk sanksi tersebut juga untuk mendukung program Sekolah Ramah Anak. Pada dasarnya, sanksi sebelumnya, juga mendukung program sekolah, namun di sisi lain tidak memberikan efek jera.
"Ada manfaatnya bagi sekolah, tapi kan bukan itu tujuannya. Tujuan pemberian sanksi agar siswa tidak terlambat. Hukuman membersihkan halaman dan siram tanaman, kadang dianggap remeh. Makanya jumlah yang datang lambat tidak berkurang," ujarnya.
Ditambahkannya, kemudian pihak sekolah melakukan evaluasi untuk memberikan sanksi dalam bentuk lain. Dimana, sanksi tersebut diharapkan memberikan nilai pahala dan sekaligus melatih siswa untuk memperlancar membaca Alquran.
"Sanksi berupa tilawah 1 juz ini sekaligus upaya dan komitmen kami di SMPN 42 Pekanbaru dalam rangka mendukung program Sekolah Model Madani," tambah Misrawati. (ade)