Kamis, 03 Agustus 2017 - 19:09:41 WIB
Pekanbaru (Bingkai Riau) - Lagi, masalah pengutan uang oleh pihak sekolah terjadi. Kali ini dialami oleh orang tua yang anaknya bersekolah di SMPN 20 Jalan Abadi.
Baru-baru ini, setiap anak dipungut berbagai uang. Mulai dari uang gorden, uang cat, uang kas, dan lainnya yang dinilai memberatkan orangtua. Banyak pungutan yang diminta dibebankan pihak sekolah, dikeluhkan salah seorang wali murid berinisial RE.
Perempuan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga itu mengaku keberatan dengan pungutan yang diminta sekolah kepada buah hatinya. "Banyak pungutan yang dibebankan, bukan saya saja yang mengeluh. Melainkan juga ada wali murid lainnya," ungkapnya.
Dipaparkannya, anaknya sering meminta uang untuk biaya iuran. "Anak saya sering meminta uang kepada saya. Uang yang diminta anak saya mulai dari uang kas hingga uang gorden," sebut RE.
Untuk uang gorden dijelaskan warga Jalan Seroja itu, belum lama ini diminta anaknya. Dengan nominal Rp10 ribu.Selain itu juga ada uang kas Rp10.000 yang dibayarkan setiap bulannya. “Kalau uang gorden belum lama ini dimintanya, sedangkan uang K3 untuk kebersihan dibayarkan setiap Senin sebesar Rp Rp3.000,” ungkapnya.
Selain itu ia juga merasa heran, sebab apabila sudah membayar uang kas mengapa mesti ada uang iuran membeli gorden hingga kipas angin. "Uang kas sudah ada, kenapa mesti ada iuran uang gorden dan membeli kipas angin," paparnya.
Senada juga dikesalkan wali murid lainnya, berisinial SI. Ia menyebutkan buah hatinya yang duduk di kelas tujuh sering minta uang untuk pembayaran beberapa iuran yang diminta pihak sekolah. "Banyak pungutan di sekolah ini (SMPN 20, red)," ujarnya.
Tak hanya itu saja, anaknya juga dimintai uang Rp12 ribu yang diperuntukan untuk membayar uang perpustakaan. "Selain itu siswa yang ikut ekstrakurikuler drumband, siswa dipaksa membeli baju seharga Rp 750 ribu. Ini pasti berat bagi kita selaku orangtua," imbuhnya. (rpc)
Sumber: riaupos.co