BANGKINANG (Bingkai Riau) - Ratusan masa menghadiri kampaye dialogis Calon Bupati Kampar nomor urut 2 Zulher dijalan Sungai Kampar, Pandopo Bangkinang Kota, Rabu (18/1) pagi. Dalam acara tersebut juga hadir anggota DPRD Kampar dari partai PKPI, Kardinal Kasim.
Tokoh masyarakat Kampar, Idris dalam orasinya dengan tegas mengatakan, banyak calon Bupati yang bertarung pada Pilkada Kampar tahun 2017 dan kita harus memlih calon Bupati yang terbaik dan berpengalaman dengan ilmu pemerintahan, terangnya.
Dikatakan lebih lanjut oleh Idris, "Kota Bangkinang sebagai kota mati sekarang ini karena gelap gulita pada malam hari. Begitu juga dengan kondisi pasar Inpres Bangkinang saat ini juga mati suri karena daya beli masyarakat lemah,"ungkap.
Oleh sebab itu pada Pilkada Kampar sekarang ini, jangan kita salah pilih untuk memimpin Kampar 5 tahun kedepan dan Kampar sekarang ini butuh pemimpin yang mengerti dalam bidang pemerintahan dan berasal orang biokrat satu - satunya yakni Zulher.
Dari kelima Calon Bupati Kampar yang bertarung pada Pilkada sekarang yang berpengalaman dalam pemerintahan adalah Zulher. 5 tahun belakang ini Kampar dipimpin oleh pengusaha dan Kampar jalan ditempat dan daerah Kabupaten Kampar tertinggal bila dibandingkan dengan Kabupaten lain yang ada Riau.
Diterangkan lebih lanjut oleh Idris, oleh sebab itu mari kita satukan hati kita untuk memilih Calon pemimpin yang lebih baik untuk Kampar yang lebih baik. Kita tidak mau pembangunan Kampar jalan ditempat.
Calon Bupati Kampar nomor urut 2, Zulher dalam kampanye politiknya mengatakan, sampai saat ini dari beberapa lembaga survei, bahwa pasangan Zulher dan Dasril Afandi masih teratas. Mudah - mudahan atas dukungan kita bersama saya bisa menang pada Pilkada Kampar tahun 2017 ini.
Oleh sebab itu dengan basamo kito dan kebersamaan kita untuk menuju Kampar yang lebih baik. Mari kita bersama - sama untuk membagun negeri ini kearah yang lebih baik, seru Zulher.
Para pedagang dipasar Inpres Bangkinang mengeluh karena daya beli masyarakat melemah dan hal tersebut disebabkan karena uang tidak beredar dikota Bangkinang. (yl)