Pekanbaru (Bingkai Riau) - Terkait pakaian siswa kelas I SD Negeri 180 Pekanbaru Tahun Ajaran 2022-2023 yang hingga saat ini belum selesai dan dipertanyakan oleh orang tua siswa akhirnya terjawab.
Kepala Sekolah SDN 180 Pekanbaru, Eva Paswati, S.Pd.SD, yang di konformasi di ruang kerjanya, Senin (13/3/2023) mengatakan, persoalan keterlambatan pakaian siswa kelas I tersebut telah disampaikan kepada Ketua Komite Sekolah SD Negeri 180 Pekanbaru, bapak H.Fajri, sebutnya.
Eva Paswati mengaku merasa bersalah, karena terlalu percaya kepada pihak konveksi mitra sekolah sebelumnya. "Saya tidak ada niat sedikitpun untuk memperlambat selesainya pakaian ànak didik kami tersebut. Dan atas kejadian itu saya minta maaf kepada orang tua siswa" ujarmya.
Diakuinya, kalau baju olahraga sudah di bagikan, dan sebagian pakaian seragam sudah selesai, namun belum kita bagikan, karena masih menunggu sisanya, sebut Eva, seraya menunjuk pakaian yang sudah selesai dan disimpan di ruangannya.
Ditanya, kenapa dilakukan lagi pengukuran baju kepada siswa. Menurut Eva, pengukuran dilakukan oleh konveksi mitra sekolah yang baru, karena pihak konveksi yang sebelumnya sudah kita putus kerjasama. "Lagian ukuran badan anak juga sudah berobah," ujarnya.
Ia menambahkan, jumlah siswa kelas I SDN 180 Tahun Ajaran 2022-2023 sebayak 80 siswa dan masjng-masing siswa akan menerima pakaian 5 stel. Dan insyaallah akan selesai sesudah lebaran mendatang, tutupnya.
Ketua Komite Sekolah SD Negeri 180 Pekanbaru, H.Fajri, SE yang juga hadir di ruang kerja Kepsek 180 Pekanbaru menjelaskan, kalaulah ada permasalahan antara orang tua siswa dan pihak sekolah, apalagi menyangkut pendidikan, sebaiknya diselesaikan dulu dengan musyawarah. Arttinya kalaupun ada kesalahan yang dilakukan pihak sekolah, mari kita berikan kesempatan untuk memperbaikinya. "Jangan langsung menuduh yang bukan-bukan terhadap sekolah," sebut Ketua Komite Sekolah SDN 180 Pekanbaru, H.Fajri, SE.,MM.
Terkait pakaian seragam sekolah yang dipermasalahkan oleh beberapa orang tua siswa. "Saya sudah mempertanyakan kepada Kepala Sekolah SDN 180, Eva Paswati, S.Pd. Dan beliau sudah menjelaskan permasalahan dan kendala yang dihadapi. Beliau juga mengaku ada keteledoran terlalu percaya kepada tukang jahit atau konveksi. Kepala Sekolah juga sudah minta maaf, serta berjanji akan menuntaskan pakaian siswa kelas itu sesudah lebaran, sebut Fajri.
Dikatakan Fajri, SE, kami selaku komite sekolah yang tentu berharap tidak terjadi permasalahan di SDN 180, telah mencoba menegahi persoalan. Sebelumnya, kita sudah laksanakan musyawarah dengan para orang tua yang dihadiri sekitar 20 orang. Dan telah sepakat memberikan waktu kepada Kepala sekolah paling lambat usai lebaran pakaian sidah selesai, ujarnya.
"Dan saat pertemuan tersebut disepakati, bahwa masalah pakaian tersebut cukup di intenal saja,(antara Kepala sekolah dan orang tua siswa" papar H.Fajri.
Lagi kata H.Fajri, saya sudah tegaskan kepada para orang tua, jika usai lebaran pakaian tidak selesai, saya sendiri yang akan membawa masalah ini ke disdik Pekanbaru yang diaminkan para orang tua siswa, sebut nya.
Namun sangat saya sayangkan, persoalan ini tiba-tiba mencuat ke publik dengan pemberitaan di media online, akunya.
Saya selaku ketua Komite Sekolah SDN 180 Pekanbaru, meminta kepada para orang tua, agar bersabar dan menunggu hingga usai lebaran sesuai kesepakatan sebelumnya, harapnya.
Mari kita selesaikan persoalan ini dengan hati yang lapang dan fokus masalah pakaian, jangan melebar kemana-mana atau ada unsur pribadi, tandas Fajri, SE. (ade)