Pekanbaru (Bingkai Riau) - SMPN 29 Pekanbaru menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama tiga hari (8-10) Juli 2019. Kegiatan tersebut diutamakan pembentukan karakter siswa, pendidikan tanpa kekerasan, pendidikan agama, riligius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, samangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungjawab.
Menurut Ketua Pelaksana yang juga merupakan Waka Kesiswaaan Emilidar Zulkarnaini SPd, jumlah siswa-siswi baru yang diterima tahun ini 128 orang untuk 4 kelas. Ia mengatakan, untuk sistem zonasi sangat besar nilainya yakni 80 persen, jalur prestasi 15 persen dan perpindahan orang tua dari luar wilayah 5 persen.
"Program MPLS hari pertama diawali dengan upacara bendera, pembukaan PLS dan pengenalan keluarga besar SMPN 29 Pekanbaru, penyampaian visi misi dan kurikulum sekolah, istirahat. Setelah istirahat, penyampaian peraturan sekolah, pembagian kelas dan diakhiri dengan pemilihan perangkat kelas," ujar Mimi panggilan akrab Emilidar Zulkarnaini.
Mimi menyampaikan, kegiatan dilanjutkan pada Selasa (9/07/2019) yakni, PBB oleh Babin Kantibmas, istirahat dan dilanjutkan dengan materi MPLS oleh wali kelas. Sementara pada hari Rabu (10/07/2019), kegiatan MPLS diawali dengan PBB oleh Babin Kabtibmas, kegiatan minat dan bakat siswa baru dan diakhiri dengan menampilkan minat dan bakat gabungan.
Kepala SMPN 29 Pekanbaru, Drs Abdul Gani, mengapresiasi kegiatan MPLS di SMPN 29 Pekanbaru tanpa kekerasan yang mengedepankan pembentukan karakter, moral siswa, keterampilan, pendidikan serta peduli lingkungan dengan mengalakkan kampanye hidup bersih dan sehat.
Gani menyampaikan, kegiatan MPLS dilakukan di lingkungan sekolah. Hal ini untuk meminimalisir potensi terjadinya kegiatan perpeloncoan bila dilakukan di luar sekolah. Selain itu, seluruh kegiatan MPLS harus diakomodir oleh guru. Adapun untuk pelibatan siswa senior hanya sebatas untuk urusan teknis saja.
"Kegiatan MPLS ini harus di sekolah agar siswa baru bisa betul-betul mengenal lingkungan tempat mereka belajar, pihak sekolah juga tidak boleh memberikan hak penuh kepada siswa senior," ungkapnya. (ade)