Pekanbaru (Bingkai Riau) - Dalam rangka memperingati hari Farmasi sedunia (World Pharmacist Day) yang jatuh pada tanggal 25 September, Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (IKASTIFAR) Riau mengadakan sosialisasi mengenai penggunaan obat yang benar melalui DAGUSIBU kepada siswa SMPN 33 Pekanbaru, Selasa (25/09/2028).
Kepala SMPN 33 Pekanbaru, Wijayanti Sriutari Spd mengatakan, tujuan utama dari acara ini adalah untuk memberikan edukasi kepada peserta didik mengenai hal-hal dasar terkait obat, seperti apa itu sebenarnya obat dan bagaimana cara penggunaannya.
"Tujuan utama sosialisasi itu adalah meningkatkan kesadaran peserta didik tentang aturan perlakuan obat yang benar. Anak kita juga lebih sadar akan keberadaan apoteker, pentingnya peran mereka (apoteker, red) dalam memberi informasi terkait dengan obat," kata Wijayanti.
Wijayanti menambahkan, dalam rangka hari farmasi dan apoteker sedunia ini, IKASTIFAR punya agenda memberikan sosialisasi kepada peserta didik SMPN 33 Pekanbaru, karena pada usia tersebut anak-anak kan memiliki pergaulan yang lebih luas dan selalu penasaran dengan hal-hal baru.
"Jadi mereka (siswa, red) bisa lebih tau hal-hal dasar mengenai obat dan penggunaannya, serta tentang obat-obatan ilegal yang marak seperti saat ini," tambahnya.
Lebih jauh Wijayanti menjelaskan, jika acara ini merupakan serangkaian kegiatan peringatan hari farmasi dan apoteker sedunia yang dilakukan dibeberapa sekolah. Salah satunya adalah SMPN 33 Pekanbaru. Para peserta didik terlihat sangat antusias saat mengikuti acara tersebut.
"iya para peserta didik antusias sekali. Saat sosialisasi, IKASTIFAR menjelaskan juga langkah dagusibu (dapat, guna, simpan, buang) obat. Dimana, obat harus diperoleh lewat jalur resmi yang sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Wijayanti berharap setelah adanya sosialisasi ini para peserta didik dapat lebih berhati-hati dalam penggunaan obat serta dapat menjadi penyambung lidah untuk menginformasikan kepada teman-teman maupun keluarganya mengenai obat.
"Harapan kita setelah diberikan sosialisasi ini para peserta didik lebih tahu, apa itu obat serta bagaimana penggunaannya, dan juga para peserta didik yang telah mendapatkan sosialisasi ini dapat menularkan pengetahuannya kepada peserta didik lain, maupun kepada keluarganya," harapnya. (ade)