Pekanbaru (Bingkai Riau) - Untuk kedua kalinya, SMAN 9 Pekanbaru kembali menggelar even spektakuler yakni festival literasi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan inovatif dan kreasi siswa dan mengambil tema "Merajut Asa Meraih Prestasi".
SMAN 9 Pekanbaru, menggelar Festival Literasi dengan berbagai kegiatan yang memacu kreativitas siswa di sekolah. Dimana, kegiatan ini dilaksanakan di halaman SMAN 9 Pekanbaru, Selasa (28/11/2017). Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliadi Rachman,
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Rudyanto serta dihadiri oleh Kepala SMA sekolah imbas SMAN 9, Kepala Sekolah sekitar lingkungan SMAN 9, Ketua Komitte beserta jajaran pengurusnya, para guru dan siswa.
Kepala SMAN 9 Pekanbaru, Dra Hj Zuraida menjelaskan, sejumlah kegiatan tersebut di antaranya, lomba baca puisi, lomba mendongeng, lomba menulis cerpen, lomba pidato Bahasa Inggris, lomba Bahasa Indonesia, lomba mading dan lomba pustaka mini atau pojok baca. Dengan menghadirkan sejumlah kreativitas masing-masing kelas di sekolah itu.
"Sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk Kemendikbud sebagai sekolah literasi, para siswa di SMAN 9 Pekanbaru, memiliki kebiasaan membaca selama 15 menit setiap masuk sekolah. Kegiatan wajib membaca para siswa ini, ditradisikan secara serentak pada awal dimulainya jam pelajaran," ujar Zuraida.
Zuraida menambahkan, melalui program literasi, sekolah juga memberikan pembimbingan bagi murid beragama Islam untuk melakukan hapalan Al Quran. Beragam kegiatan yang berkait dengan festival literasi ini, dimaksudkan untuk memberikan bekal bagi para siswa, agar memiliki kecakapan untuk mengembangkan potensi diri.
"Melalui aneka kegiatan yang berkaitan dengan program literasi sekolah itu, diharapkan dapat mejadi upaya menyiapkan murid, dalam menggapai cita-cita dan menyongsong masa depannya yang prospektif, dan menjajikan bagi kehidupannya kelak di kemudian hari," tambahnya.
Lebih jauh Zuraida mengatakan, festival literasi ini untuk membudayakan siswa gemar membaca. Bentuknya dengan pembuatan perpustakaan kelas di setiap pojok dibuat rak -rak buku atau lebih dikenal dengan pustaka mini (pojok baca) yang langsung bisa di akses oleh peserta didik.
"Kita berharap acara-acara berikutnya semakin mendorong lahirnya kreativitas siswa. Sebab kreativitas seperti ini merupakan modal masa depan siswa," harap Zuraida.
Penulis: Ade