SIAK (Bingkai Riau) - Dulu, warga Siak menjadikan aliran sungai sebagai penunjang aktivitas sehari-hari. Tidak hanya menjadi alur transportasi, tapi juga untuk mandi, cuci dan kakus (MCK). Semua rumah membelakangi sungai. Di sana ada jembatan dan jamban-jamban kayu. Kumuh sekali.
Sementara ombak yang disebabkan lalu lintas kapal, membawa dampak abrasi tiada henti. Ratusan rumah harus bertahan dengan pancang kayu seadanya dan tak sedikit yang akhirnya menyerah hanyut ke sungai.
Kehidupan sosial masyarakat khususnya di kota Siak Sri Indrapura, baru berubah saat tersentuh otonomi daerah.
Jamban-jamban kayu mulai diganti dengan beton yang kokoh. Semakin indah dengan taman yang asri. Pengamanan tebing sungai yang dibangun Pemkab Siak ini, selain untuk memproteksi longsoran tebing sungai akibat gelombang kapal (abrasi), juga berfungsi untuk penataan bantaran sungai dari kesan kumuh.
Di usianya yang masih sangat muda sejak dimekarkan menjadi Kabupaten sendiri, Siak sudah membangun dengan konsep Water Front City (WFC).
Di Negara lain seperti Hongkong, Gold Coast di Australia, Venecia di Italia, Sentosa di Singapura, dan Soane di Paris, semuanya mengandalkan sungai sebagai daerah wisata. Begitu pula dengan Kabupaten Siak, yang kini semakin cantik menata kota mengikuti alur sungainya.
Sungguh kota Siak menyimpan banyak keberkahan dan keindahan. Kisah Sultan Siak memilih Siak Sri Indrapura sebagai pusat pemerintahan, kini menjadi inspirasi tersendiri. Meski berada nun jauh di pelosok daerah kala itu, Sultan Siak mampu mendirikan Istana megah berarsitektur Eropa, namun tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan sarat akan budaya melayu.
Kerajaan Siak dan semua peninggalannya adalah karya besar, yang tak lekang oleh zaman. Tertulis di bawah lambang kerajaan Siak, Al mustajabdabillah, yang artinya keinginan yang selalu dikabulkan Allah Swt. Subhannallah.
Istana megah itu berdiri di pinggir sungai tanpa cerocok. Tentu sejak awal pembangunannya, sudah penuh dengan pertimbangan. Istana berdiri disitu oleh Sultan Siak tentu ada keridhoan Allah SWT. Kini salah satu doa yang juga dikabulkan adalah terwujudnya Kota Siak Sri Indrapura, menjadi kota yang bersih dan indah. Alhamdulillah.
Syukuri keberkahan pada Negeri Siak, dan mari kita jaga bersama warisan di Kota Istana.(syam)
Sementara ombak yang disebabkan lalu lintas kapal, membawa dampak abrasi tiada henti. Ratusan rumah harus bertahan dengan pancang kayu seadanya dan tak sedikit yang akhirnya menyerah hanyut ke sungai.
Kehidupan sosial masyarakat khususnya di kota Siak Sri Indrapura, baru berubah saat tersentuh otonomi daerah.
Jamban-jamban kayu mulai diganti dengan beton yang kokoh. Semakin indah dengan taman yang asri. Pengamanan tebing sungai yang dibangun Pemkab Siak ini, selain untuk memproteksi longsoran tebing sungai akibat gelombang kapal (abrasi), juga berfungsi untuk penataan bantaran sungai dari kesan kumuh.
Di usianya yang masih sangat muda sejak dimekarkan menjadi Kabupaten sendiri, Siak sudah membangun dengan konsep Water Front City (WFC).
Di Negara lain seperti Hongkong, Gold Coast di Australia, Venecia di Italia, Sentosa di Singapura, dan Soane di Paris, semuanya mengandalkan sungai sebagai daerah wisata. Begitu pula dengan Kabupaten Siak, yang kini semakin cantik menata kota mengikuti alur sungainya.
Sungguh kota Siak menyimpan banyak keberkahan dan keindahan. Kisah Sultan Siak memilih Siak Sri Indrapura sebagai pusat pemerintahan, kini menjadi inspirasi tersendiri. Meski berada nun jauh di pelosok daerah kala itu, Sultan Siak mampu mendirikan Istana megah berarsitektur Eropa, namun tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan sarat akan budaya melayu.
Kerajaan Siak dan semua peninggalannya adalah karya besar, yang tak lekang oleh zaman. Tertulis di bawah lambang kerajaan Siak, Al mustajabdabillah, yang artinya keinginan yang selalu dikabulkan Allah Swt. Subhannallah.
Istana megah itu berdiri di pinggir sungai tanpa cerocok. Tentu sejak awal pembangunannya, sudah penuh dengan pertimbangan. Istana berdiri disitu oleh Sultan Siak tentu ada keridhoan Allah SWT. Kini salah satu doa yang juga dikabulkan adalah terwujudnya Kota Siak Sri Indrapura, menjadi kota yang bersih dan indah. Alhamdulillah.
Syukuri keberkahan pada Negeri Siak, dan mari kita jaga bersama warisan di Kota Istana.(syam)
dikutip dari laman syamsuar.com