Senin, 27 November 2017 - 14:05:54 WIB
Bingkai Riau - Penimbunan lemak di area perut dan sekitarnya memiliki dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. Anda yang memiliki perut buncit berisiko lebih tinggi untuk menderita sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker.
Istilah medis untuk lemak tidak sehat yang berada di perut adalah “lemak visceral”, yang mengacu pada lemak yang mengelilingi hati dan organ lainnya di perut Anda. Bahkan orang dengan berat badan normal dengan kelebihan lemak perut memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan.
Timbunan lemak perut umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti tinggi konsumsi gula, kurang asupan protein dan serat, serta malas berolahraga. Namun ada beberapa gaya hidup lain yang tanpa disadari juga berkontribusi pada lingkar pinggang Anda. Berikut lima gaya hidup penyebab perut buncit.
1. Alkohol
Minuman beralkohol memiliki dua efek yang berlawanan, baik bagi kesehatan tapi juga bisa berbahaya. Bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, terutama anggur merah, hal itu dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Namun, asupan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan peradangan, penyakit hati dan masalah kesehatan lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa alkohol menekan pembakaran lemak dan kelebihan kalori jika dikonsumsi rutin setiap hari dalam jumlah yang sedikit. Namun bagi mereka yang seringkali mengkosumsi minuman ini dalam jumlah banyak, kemungkinan besar akan menyebabkan perut buncit akibat penumpukan lemak berlebih.
2. Lemak trans
Lemak trans merupakan lemak jahat yang seringkali tersembunyi tanpa Anda sadari. Lemak tersebut diciptakan untuk menambah hidrogen ke lemak tak jenuh agar lebih stabil. Dapat ditemukan dalam makanan kemasan, seperti muffin, campuran roti dan kerupuk, untuk memperpanjang usia makanan tersebut.
Lemak ini meningkatkan peradangan yang bisa memicu resistensi insulin dan akumulasi lemak perut Beberapa penelitian yang dilakukan terhadap hewan menunjukkan bahwa diet yang mengandung lemak trans dapat menyebabkan kelebihan lemak perut.
3. Bakteri usus yang tidak sehat
Ratusan jenis bakteri hidup di usus Anda, terutama di usus besar. Beberapa bakteri ini bermanfaat bagi kesehatan, sementara yang lain bisa menimbulkan masalah.
Bakteri, di usus yang juga dikenal sebagai flora usus, akan menurunkan sistem kekebalan tubuh jika keseimbangannya terganggu. Ketidakseimbangan bakteri usus meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker dan penyakit mematikan lainnya.
Ada juga beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa memiliki keseimbangan bakteri usus yang tidak sehat dapat meningkatkan penambahan berat badan, termasuk lemak perut.
Periset telah menemukan bahwa orang gemuk cenderung memiliki bakteri Firmicutes yang lebih banyak daripada orang dengan berat badan normal. Studi menunjukkan bahwa jenis bakteri ini dapat meningkatkan jumlah kalori yang diserap dari makanan.
4. Jus buah
Jus buah adalah minuman manis yang menyamar. Bahkan jus buah 100% tanpa pemanis mengandung banyak gula. Padahal dalam 250 ml jus apel dan cola masing-masing mengandung 24 gram gula pasir.
Meskipun jus buah menyediakan beberapa vitamin dan mineral, fruktosa yang dikandungnya dapat mendorong resistensi insulin dan meningkatkan lemak perut.
Terlebih lagi, ini adalah sumber kalori cair lain yang mudah dikonsumsi dalam jumlah banyak, namun tetap gagal memenuhi selera makan Anda dengan cara yang sama seperti makanan padat.
5. Stres dan Kortisol
Kortisol adalah hormon yang penting untuk bertahan hidup. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar adrenal dan dikenal sebagai “hormon stres” karena membantu tubuh Anda untuk meningkatkan respons stres. Sayangnya, hal itu bisa menyebabkan kenaikan berat badan bila diproduksi secara berlebihan.
Pada banyak orang, stres mendorong makan berlebih. Tapi bukan menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak di sekujur tubuh, kortisol mempromosikan penyimpanan lemak di perut.
Sumber: VIVA.co.id