Senin, 07 Agustus 2017 - 19:12:38 WIB
Pekanbaru (Bingkai Riau) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tengah mempersiapkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2017. Ditaksir APBD Perubahan tahun ini mencapai angka Rp 10,3 triliun.
Informasi ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ahmad Hijazi, Jumat (4/8/2017). Dalam anggaran itu Pemprov Riau tengah mencermati agar jangan sampai kurang. Sehingga saat penyerahan KUA-PPAS ke DPRD Riau semua harus sudah siap.
"Kita sedang mencermati anggaran itu, baik mengenai mandatori dan distribusi belanja ?agar betul-betul mencerminkan efesiensi. Jadi hampir sebagian besar itu perjalanan dinas dan belanja ATK kita kurangi," bebernya.
Dengan begitu, lanjut Ahmad Hijazi, sehingga nanti saat pembahasan bersama DPRD tinggal mengawasi regulasinya saja. Karena pada umumnya semua ?anggaran di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkurang disebabkan defisit anggaran, yang diakibatkan bayar hutang yang merupakan kewajiban harus dibayar.
"Makanya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) kita jauh menurun. Selama ini orang berpikir di Riau serapan tinggi itu bagus, padahal kenyataannya serapan yang bagus itu tentu berdampak terhadap sisa belanja berikutnya. Jadi paradigmanya berubah," ujarnya.
Jika sebelum pada tahun 2016 belanja anggaran Riau itu didukung oleh dua sumber utama, yakni pendapatan dan Silpa. Sekarang, kata Ahmad Hijazi, pendukung itu tidak ada lagi. Sebab, bagaimana ke depan sumber anggaran harus berbasis pendapatan.
"Itu yang kita lihat adanya pergeseran. Ke depan berapa pendapatan, itulah yang harus dibelanjakan. Jangan membuat usulan kegiatan melebihi pendapatan yang ada. Dan kita harus berasumsi semua kegiatan harus bisa dijalankan, agar Silpa itu ada karena sisa tender saja," pungkasnya.(mcr/zki)