Pekanbaru (Dikdasmenriau.com) — Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam, Koding, Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Pendidikan Karakter bagi pendidik dan tenaga kependidikan Regional Riau. Kegiatan ini berlangsung di Grand Central Hotel Pekanbaru, pada 22–26 Rabiul Akhir 1447 H atau 15–19 Oktober 2025 M.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan era digital melalui penerapan teknologi kecerdasan artifisial dan penguatan karakter berbasis nilai-nilai Islam.
Bimtek ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kementerian Pendidikan, serta jajaran pimpinan wilayah. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, M.A.
Turut hadir Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Unang Palmat, M.Ed, beserta seluruh fasilitator nasional yang memimpin jalannya kegiatan. Dari unsur pemerintah, hadir Direktur PAUD Kemendikdasmen RI, Muhammad Salim Somad, M.Pd, beserta jajaran.
Dari tingkat wilayah, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Dr. H. Hendri Sayuti, M.Ag, serta Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Riau, Dr. Harmaini, M.Si, bersama pengurus majelis lainnya. Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, H. Erisman Yahya, M.H, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
Turut mendampingi pula para fasilitator, pendidik, tenaga kependidikan, serta tamu undangan lainnya.
Dr. H. Unang Palmat, M.Ed menjelaskan bahwa para fasilitator dalam kegiatan ini merupakan tenaga yang telah diberikan amanah langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebelum pelaksanaan Bimtek, mereka terlebih dahulu mendapatkan pembekalan dalam kegiatan Diksuspala serta menerima Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang akan diterapkan kepada peserta.
“Melalui kegiatan Bimtek ini, para kepala sekolah dan guru nantinya akan melakukan pendampingan di sekolah maupun di satuan pendidikan binaannya masing-masing. Jika sekolah kita mampu menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat, maka kepercayaan masyarakat terhadap sekolah Muhammadiyah akan semakin meningkat,” ujar Unang.
Ia menegaskan bahwa kegiatan Bimtek ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga memperkuat pelayanan belajar agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang mendalam.
“Bimtek ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga upaya memberikan layanan belajar yang berkualitas bagi seluruh warga sekolah. Dengan begitu, proses belajar akan lebih bermakna dan mendalam,” tambahnya.
Dr. Hendri Sayuti dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Riau sebagai tuan rumah kegiatan berskala nasional yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah.
“Saya berkunjung ke beberapa sekolah Muhammadiyah di Riau dan melihat langsung bahwa kita memang perlu terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang mendalam untuk memperkuat kapasitas para guru kita,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan Bimtek ini dapat menjadi proses pembelajaran berkelanjutan bagi guru-guru Muhammadiyah agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan era kecerdasan artifisial (AI).
“Kita tidak bisa sepenuhnya bergantung pada AI. Teknologi memang memiliki kelebihan, tetapi juga ada kekurangannya. Salah satunya, AI tidak memiliki kemampuan reflektif sebagaimana manusia. Karena itu, manusia tetap menjadi pusat dari proses pembelajaran yang bermakna,” tegas Hendri Sayuti.
Sementara itu, Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, M.A. menegaskan bahwa keberadaan Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Menurutnya, pengelolaan dan manajemen pendidikan Muhammadiyah yang baik telah menjadikan lembaga pendidikan Muhammadiyah mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari masyarakat internasional.
“Jika kita melihat Muhammadiyah, maka tidak bisa dilepaskan dari pendidikan. Dengan pengelolaan dan manajemen pendidikan yang baik, Muhammadiyah diapresiasi oleh masyarakat internasional. Mereka melihat Muhammadiyah sangat mumpuni dan teruji dalam mengelola pendidikan,” ujarnya.
Prof. Syafiq menjelaskan bahwa banyak pihak dari luar negeri datang ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menjalin kerja sama dalam berbagai bidang. Hal ini merupakan bukti bahwa konsep pencerahan dan kemajuan (tanwir dan tajdid) yang diusung Muhammadiyah telah menjadi daya tarik global.
“Banyak harapan dari masyarakat internasional terhadap Muhammadiyah dengan konsep pencerahan dan berkemajuan yang kita bawa. Bimtek ini merupakan bagian dari upaya kita memenuhi harapan masyarakat, terutama para orang tua yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada sekolah Muhammadiyah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Prof. Syafiq menekankan bahwa pendidikan adalah sebuah gerakan jangka panjang yang memiliki kekuatan besar dalam mengubah arah kehidupan bangsa.
“Pendidikan memang bergerak perlahan, tetapi kekuatannya sangat dahsyat. Ia dapat mengubah perjalanan sebuah bangsa bahkan negara,” tegasnya.
Dalam konteks perkembangan zaman, ia juga mengingatkan pentingnya kesiapan pendidik dalam menghadapi perubahan teknologi. Menurutnya, ada tiga hal utama yang harus dimiliki oleh setiap pendidik Muhammadiyah, yaitu:
Niat dan motivasi yang kuat,
Wawasan yang luas, dan
Kemampuan teknis yang mumpuni.
“Tiga hal ini harus menjadi pegangan utama bagi setiap guru dan tenaga pendidik. Dengan niat yang benar, wawasan yang luas, dan kemampuan teknis yang baik, kita dapat mengikuti perkembangan teknologi serta menghadirkan pembelajaran yang relevan dengan zaman,” ujarnya.
Setelah menyampaikan sambutan, Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, M.A. secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding, Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Pendidikan Karakter yang diikuti oleh para kepala sekolah, guru, dan fasilitator Muhammadiyah se-Regional Riau.