Tagih Solusi Jadi ASN PPPK, Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Didatangi Ratusan Guru Honorer

PEKANBARU (Bingkai Riau) -  Ratusan guru ramai-ramai mendatangi Komisi III DPRD Kota Pekanbaru guna mencari solusi bagaimana 800 guru yang lulus Passing Grade (P1) bisa masuk menjadi ASN PPPK mengingat kuota yang tersedia di Pemerintah Kota hanya yang bisa diterima sebanyak 260 orang.

Ketua Badan Khusus Honorer PGRI Provinsi Riau, Eko Wibowo SPdi mengatakan kedatangan para guru yang hadir saat ini memperjuangkan nasib mereka agar dapat menjadi ASN PPPK. Dimana sebanyak 300an guru yang lulus P1 2021 menunggu formasi penempatan. Harapannya agar Pj Walikota segera mendapatkan solusi.

"Kami menunggu formasi yang kurang sebanyak 300an guru. 2023 nanti kami berharap mendapatkan SK PPPK dari Pj walikota. Pak pj bersama dengan OPD untuk memperjuangkan SK ASN yang lulus P1 di tahun 2021 kemarin. Kami minta Pj Wako segera melobi Pemerintah Pusat untuk memberikan formasi sebanyak yang lolos P1 di 2021 kemaren sehingga di 2023 mendapatkan SK ASN PPPK," terang Eko.

Lanjut Eko, sejauh ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar mendapatkan jalan keluar dan aspirasi para guru ini dapat direalisasi 

"Kami selalu berkoordinasi termasuk ke Komisi III selaku wakil rakyat, BKPSDM Kota Pekanbaru serta Disdik Pekanbaru. Mudah-mudahan, dapat menjadi harapan dari semua guru honorer yang lulus P1untuk di kota Pekanbaru," harap Eko.

Menjawab persoalan yang dialami guru-guru, Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti memberi apresiasi kepada guru-guru yang datang menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Kota Pekanbaru dalam hal ini Komisi III. Kedatangan para guru menyampaikan keinginannya  bahwa mereka semua sudah lulus dari test Passing Grade (P1). Nah farmasi yang lulus itu sekitar 800 orang sementara farmasi yang tersedia dari Pemerintah Kota Pekanbaru itu hanya 260. 

" Mengacu pada Permenpan RB No 20 tahun 2022 itu bahwa usulan farmasi itu diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten/kota setempat. Artinya kewenangannya ada di kita, ketika kewenangannya ada di kita tentu untuk menampung yang hari ini belum dapat farmasi dan sudah lulus Passing Grade (P1) itu kita akan dorong Pemerintah Kota untuk menambah farmasi kuota baru di tahun 2023," demikian disampaikan Ida usai melakukan pertemuan bersama ratusan guru.

Menurut Ida dirinya juga sudah menanyakan kepada BKPSDM berapa kebutuhan kita di tahun depan untuk tenaga guru yang pensiun. Didapat jawaban hampir 390 orang. 

" Sekarang kan sisa dari farmasi yang belum dapat dan sudah lulus P1 itu hanya 300 orang lagi. Hanya untuk guru pensiun saja sudah bisa menampung dari bapak/ibu guru yang sudah lulus P1 hari ini," jelasnya.

Ida juga mengharapkan pihaknya insya Allah yakin dan optimis pada hari ini kita akan berjuang bersama bahwa yang  belum terangkat ini akan kita angkat di tahun  2023.

" Kita juga  akan berkoordinasi dengan Pj Walikota Pekanbaru  mudah-mudahan ini hasil kerja beliau di masa beliau menjabat sebagai Pj dan juga ini hasil kerja kami selama kami di periode ini sebelum berakhir di  tahun 2024," harap Ida.(***)