Dr. Santoso Memberikan materi kepada peserta pengajian

Dr. Santoso mengisi Pengajian Di Tapung Hilir

Pekanbaru (Bingkairiau.com) - Pimpinan  Cabang Muhammadiyah Tapung Hilir  kembali mengadakan pengajian Bulanan, kali ini mengangkat tema Aqidah dan Ibadah Dalam Perspektif Muhammadiyah.
 
Pengajian Bulanan tersebut menghadirkan Ketua Majelis Tabligh PW. Muhammadiyah Riau sekaligus Ketua Lembaga Al Islam dan Kemuhammadiyahan  Universitas Muhammadiya Riau (UMRI) Dr. Santoso. 
 
Pengajian secara tatap muka itu diikuti oleh Ibu-ibu Aisiyah dan Pengurus Muhammadiyah Cacbang Tapung Hilir beserta simpatisan. dalam pengajian ini di buat dalam 2 sesi, dari pukul 14:00wib s/d selesai pesertanya dari ibu-ibu Asyiyah dan untuk pengajian malam 19:00 s/d selesai pesertanya dari bapak-bapak Muhammadiyah. 
 
Ketua Majelis Tabliqh Muhammadiyah Riau mengatakan selalu konsisten dalam melaksanakan pengajian  Bulanan, dan istimewanya lagi dilakukan dua pekan menjelang ramadhan dengan mengangkat tema yang cukup menarik, yakni Aqidah dan Ibadah Dalam Perspektif Muhammadiyah.
 
Dengan harapan melalui pengajian itu bisa memberikan pencerahan kepada warga muhammadiyah Tapung Hilir terkait Aqidah dan Ibadah.
 
Dalam pembahasan pengajian itu, Dr. Santoso mengatakan Umat Islam sangat dianjurkan membangun muamalah (interaksi atau hubungan) dengan siapapun, baik muslim maupun non muslim, tanpa melihat latar belakang agama, suku, bahasa, dan budaya.
 
Hal itu dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, baik sebelum maupun setelah diangkat menjadi Nabi dan Rasul, melakukan interaksi keduniawian kepada pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani dengan baik. Hubungan sebagai tetangga maupun perdagangan.
 
“Islam itu sangat dianjurkan bermuamalah keduniawian dengan siapapun tanpa harus melihat latar belakang agama, suku, bahasa, dan budaya, namun tidak boleh mencampuradukan persoalan aqidah, itu yang dilarang,”jelas  Dr.Santoso.
 
Menurur Dr.Santoso di sinilah letak yang kerap menjadi permasalahan ummat saat ini, terkadang tidak mampu membedakan manah yang telah menjadi rana aqidah dan yang mana tidak masuk ranah aqidah atas dasar toleransi.
 
Agar ummat mampu membedakan ranah aqidah termasuk dalam hal toleransi antar umat beragama dapat dilihat di Al-Quran Surat Al-Kafirun Ayat 1-6,  keputusan-keputusan MUI, dan Tarjih PP Muhammadiyah.
 
Sementara itu, sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tapung Hilir mengatakan, sengaja mengangkat tema ini mengingat dengan melihat kondisi saat ini di masyarakat, maka sangat perlu kembali ada pencerahan yang diberikan terutama terkait permasalahan Aqidah dan Ibadah.
 
“Ini bekaitan juga dengan memasuki bulan ramadhan yang tidak lama lagi, penting generasi kita diberi pemahaman yang baik, sebagaimana tuntunan Alquran, Hadis, dan Tarjih PP Muhammadiyah,”jelasnya.