Hari Kedua KBM Tatap Muka SMPN 31 Pekanbaru Masih Normal

Pekanbaru (Bingkai Riau) - Hari kedua Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka terbatas di masa pandemi COVID-19, masih normal dan berlangsung lancar juga sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) protokoler kesehatan.
 
Kepala SMPN 31 Pekanbaru Gusna Dewi MPd mengatakan, pelaksanaan PTM itu hanya dilaksanakan satu jam setengah mulai dari jam 8.00-9.30 WIB untuk sesi 1, dan 10.30-12.00 untuk sesi 2. Siswa yang mengikuti pembelajaran itu pun hanya separuh. Sementara bagi guru dan siswa yang kurang sehat dilarang masuk dalam kelas atau mengikuti pembelajaran. 
 
"Alhamdulillah, pada hari kedua pelaksanaan PTM di SMPN 31 Pekanbaru berjalan lancar. Kita juga menekankan kepada semua tenaga pendidik dan semua siswa dilarang masuk sekolah jika dalam kondisi kurang sehat. Karena dikhawatirkan ada sesuatu hal yang tidak diinginkan ditengah pandemi Covid-19 ini," kata Dewi
 
Ia menyampaikan, pihak sekolah dan orang tua siswa merasa senang dengan adanya pembelajaran tatap muka ini. Hampir semua orangtua menyetujui sekolah atau belajar dengan tatap muka. Dikatakannya, sesuai dengan arahan dari Pemerintah Kota Pekanbaru dan Dinas Pendidikan, sekolah yang tatap muka harus memenuhi beberapa persyaratan.
 
"Seperti, untuk orang tua siswa kita berikan surat edaran jika bersedia anaknya belajar tatap muka, membawa bekal kesekolah, bersedia diantar dan dijemput oleh orang tua. Siswa yang datang kesekolah adalah siswa yang sehat, jika sakit belajar dari rumah. Begitu juga sekolah telah menyediakan sarana dan prasarana aturan dari protokol kesehatan. Termasuk penyemprotan disinfektan sudah kita lakukan," ujarnya.
 
Sedangkan untuk proses pembelajaran lanjutnya, tatap muka untuk tahap I kelas VII dan IX. "Kita bersama majelis guru dan tata usaha semuanya bekerjasama mengawasi dan memantau penegakan protokol covid19 disekolah. Begitu pula dengan orang tua siswa juga komit menjalankan aturan prokes," ucap Dewi.
 
Dewi berharap anak-anak mendapatkan haknya memperoleh pendidikan yang baik. Dimana selama pandemi ini anak-anak belajar dari rumah yang pasti tidak maksimal belajarnya. Karena orang tua anak mungkin merasa terbebani dikarenakan tidak bidang ataupun profesi mereka untuk mengajar mata pelajaran tetapi kalau mendidik anak benarlah. 
 
"Untuk itu memang sebaik-baiknya belajar anak-anak memang harus di sekolah. Mudah-mudahan kita dapat memutus mata rantai virus corona ini. Sehingga kita dapat belajar dengan normal kembali, anak-anak dapat sekolah seperti biasanya walaupun dengan aturan dan batasan-batasan protokol kesehatan yang harus kita jalani," harapnya. (ade)