SMAN 7 Pekanbaru Gelar Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim

Pekanbaru (Bingkai Riau) - Memasuki puasa Ramadhan ke-17, SMAN 7 Pekanbaru gelar buka puasa bersama dan memberikan santunan anak yatim serta anak duafa. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman sekolah, Rabu (22/05/2019).
 
Menurut Kepala SMAN 7 Pekanbaru, Hj Nurhafni MPd, buka puasa bersama keluarga besar SMAN 7 Pekanbaru, menjadi ajang silaturahmi, bagi seluruh guru, staf TU, siswa dan komite. "Yang paling sederhana adalah hubungan antar sesama, baik guru dengan guru, guru dan siswa maupun sesama siswa harus benar-benar dijaga," ujar Nurhafni.
 
Nurhafni mengatakan, selain buka puasa bersama, SMAN 7 Pekanbaru juga memberikan santunan kepada anak yatim dan duafa sebanyak 99 orang siswa di lingkungan sekolah. Disampaikannya, dana untuk santunan diambil dari uang infak 8 hari selama bulan ramadhan yang dikumpulkan. 
 
"Alhamdulillah, sudah terkumpul 18.836.000 dan semua kita serahkan pada hari ini. Walaupun acara tersebut diadakan dengan sederhana, namun banyak manfaatnya. Saya bangga dengan guru dan siswa SMAN 7 Pekanbaru, mereka kompak dan peduli dengan kawan-kawannya yang kurang beruntung," katanya.
 
Lebih jauh dijelaskannya, kegiatan diawali dengan penyampaian Tausiah dari siswa, dilanjutkan dengan penyantunan lalu buka pusa bersama, Shalat Magrib berjamaah dan ditutup dengan Shalat Tarawih bersama. Sementara, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan sekolah setiap tahun.
 
"Kegiatan seperti ini dilakukan sekolah untuk meringankan beban anak yatim. Dimana, kegiatan tersebut bertujuan mengajarkan siswa untuk peka terhadap lingkungan sekitar yang membutuhkan, saling tolong menolong dan meringankan masalah orang," jelas Nurhafni. 
 
Selain itu lanjutnya, sekolah ingin menanamkan pendidikan karakter dan selalu berjiwa sosial kepada seluruh siswa, terutama siswa yang sudah ditinggalkan orangtuanya karena meninggal dunia.
 
"Kita ingin menanamkan pendidikan karakter dan selalu berjiwa sosial kepada seluruh siswa, terutama yang tidak mampu. Termasuk membantu siswa yang sudah ditinggalkan orangtuanya karena meninggal dunia. Minimal kita bisa menghibur hati mereka," tuturnya. (ade)