Pekanbaru (Bingkai Riau) - Sebanyak 323 siswa SMAN 6 Pekanbaru mengikuti kegiatan Khatam Alquran dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). Kegiatan diawali dengan Pawai Taaruf, berkeliling di seputaran lingkungan RW Bambu Kuning.
Menurut Kepala SMAN 6 Pekanbaru, Dra Hj Zurina MM, kegiatan ini diikuti oleh setiap kelas XII dengan bimbingan wali kelas dan guru agama yang saling berkoordinasi. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Pengawas Pembina, Komite, RT, RW dan perwakilan orangtua siswa. "Usai pawai, kegiatan dilanjutkan dengan khatam Al-Quran di Mushalla SMAN 6 Pekanbaru," ujar Zurina.
Zurina mengatakan, suasana khusuk terasa, terlihat saat 22 siswa perwakilan secara bergantian membaca surah-surah Alquran yang terdapat pada juz 30. Disampaikannya, gelaran khataman ini selain salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, juga berharap mampu mempererat silaturahmi antar kelas dengan suasana penuh religius.
"Mudah-mudahan kegiatan ini membawa berkah buat kita semua dan sekolah serta membawa kedamaian hati sebelum melaksanakan ujian nasional nanti," katanya.
Ia menyampaikan kepada siswa, dengan pelaksanaan khatam Alquraan ini dapat lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaaan peserta didik. Berhasil dengan Nilai terbaik dalam ujian Nasional, dapat melanjutkan ke perguruaan tinggi yang diinginkan atau yang dicita-citakan.
"Kegiatan Khatam ini merupakan puncak dari kegiatan rutin harian yang dilaksanakan setiap pagi di sekolah sebelum pelajaran dimulai. Dilaksanakan disemua kelas, sehingga setelah setahun mereka bisa melaksanakan Khataman seperti sekarang," jelas Zurina.
Zurina berharap program sekolah yang memuat nilai keagamaan ini agar bisa terus dilaksanakan mengingat program tersebut banyak mengandung nilai positif terhadap perkembangan jiwa dan rohani mereka. "Hal ini juga membiasakan mereka membaca Alquran secara rutin setidaknya dimulai dari sekolah," ungkapnya.
Lebih jauh disampaikannya, kegiatan khataman ini, membuktikan bahwa mereka mampu melaksanakan program yang ada di sekolah.
"Tentu, khataman ini bukan akhir kita membaca Alqur'an tetapi terus dilakukan baik di rumah atau dimanapun, sehingga bisa diamalkan dan dijadikan pedoman dalam berkehidupan selepas sekolah," harap Zurina. (ade)