proses saat ketua kelas meletakkan hp kedalam loker yang telah disediakan dan diawasi kepsek serta guru piket (ade)

SMAN 7 Pekanbaru Lahirkan Siswa Disiplin Digital

Pekanbaru Pekanbaru (Bingkai Riau) - Diera milenial sekarang ini, arus informasi mengalir begitu derasnya penggunaan handphone dan mesia sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif. Untuk itu, SMAN 7 Pekanbaru Pekanbaru punya aturan membatasi penggunaan handphone bagi siswa-siswi membawa telefon seluler (HP) ke dalam kelas atau selama Proses Belajar Mengajar (PBM). 
 
Kepala SMAN 7 Pekanbaru Pekanbaru, Hj Nurhafni MPd mengatakan, alasannya adalah untuk lebih meningkatkan disiplin siswa dan lebih fokus dalam proses belajar mengajar sehingga siswa yang membawa telefon genggam harus dibawah bimbingan guru dan pengawasan yg lebih super adalah karena saat guru sedang memberikan pelajaran, seringkali HP siswa berbunyi. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar pun terganggu.
 
"Ya, kita punya aturan sendiri untuk siswa tidak boleh lagi membawa HP ke kelas selama PBM agar mereka dapat lebih konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Tapi ada pengecualian, hp bisa dipinjam jika saat guru yang mengajar di kelas itu membutuhkan hp itu untuk proses belajar. Dan dijam jam istirahat . Dengan syarat, guru yang bersangkutan meminjam hp kepada guru piket dan setelah selesai guru itu pula yang akan mengembalikannya," kata Nurhafni.
 
Menurutnya, selama menerapkan aturan itu belum ada keberatan dari orangtua siswa mengingat aturan tersebut dibuat berdasarkan hasil kesepakatan bersama. Ia menjelaskan, hp akan dikumpulkan oleh ketua kelas 15 menit sebelum jam belajar dimulai kepada guru piket.
 
"Selain itu, semua pihak, baik komite, orangtua siswa, dan masyarakat ikut mengawasi penerapan aturan tersebut," ujarnya.
 
Nurhafni menambahkan, kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Sekolah yang tertib akan menciptakan proses pembelajaran yang baik. Namun sebaliknya, di sekolah yang kurang tertib kondisinya akan jauh berbeda dan proses pembelajaran menjadi kurang efektif.
 
"Meningkatkan kedisiplinan terhadap siswa sangat penting dilakukan oleh sekolah, mengingat sekolah merupakan tempat generasi penerus bangsa. Salah satu faktor yang membantu para siswa meraih sukses dimasa depan yaitu dengan kedisiplinan," tambah Nurhafni.
 
Lebih jauh dijelaskannya, disiplin merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari proses dan serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban. 
 
"Dengan adanya kedisiplinan di sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman dan tentram di dalam kelas," harapnya. Kami juga berharap adanya kerjasama dengan orangtua untuk selalu memperhatikan dan mengawasi anak-anak di rumah," (ade)