Pekanbaru (Bingkai Riau) – Pelaksanaan Masa Ta’aruf dan Program Pengenalan Akademik Mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) telah selesai dilaksanakan. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari dimulai Rabu (6/9/2017) hingga Ahad pagi (10/9/2017) di aula Kampus II Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru.
Dalam kegiatan selama empat hari itu, mahasiswa baru bukan saja menerima pencerahan dari pemateri internal dosen UMRI, tetapi dari pemateri yang diundang khusus dari luar kampus. Pemateri dari luar kampus yang didatangkan panitia diantaranya Komandan Korem 031 / Wira Bima Brigjen TNI Edy Natar Nasution SIP, Waka Korda Kemenhan Letkol TNI Evendi, sesepuh Muhammadiyah Prof Dr H Amien Rais MA, dan beberapa pemateri lainnya.
Kedatangan Danrem 031 / Wira Bima pada sabtu pagi (9/9/2017) itu disambut hangat oleh rektor Dr H Mubarak MSi, wakil rektor 1 dr Taswin Yacob SpS, dan wakil rektor 3 Dr Baidarus MM MAg. Rektor berterimakasih atas kesediaan Danrem hadir di Kampus UMRI dan memaparkan kondisi kampus. “Terimakasih pak Jendral sudah berkenan hadir di kampus kami untuk menyemangati mahasiswa baru”.
“Hadirnya UMRI dengan dua puluh program studi di provinsi Riau ini dalam rangka membantu negara dari sektor pendidikan tinggi” pungkas ujar Mubarak. Sementara itu, Danrem tidak merasa heran dengan keberadaan perguruan tinggi Muhammadiyah. “Sepanjang penugasan saya diberbagai daerah, saya melihat pertumbuhan pendidikan dan rumah sakit Muhammadiyah berkembang pesat” kata Danrem.
Selanjutnya dimulai pukul 09.00 hingga 10.30 Wib Danrem 031 / Wira Bima menyampaikan materi bertema membangun karakter kebangsaan di kalangan mahasiswa. Para mahasiswa sangat antusias mendengarkan materi yang disampaikan, hal ini tergambar dengan suasana yang hening dan kesibukan mahasiswa mencatat isi materi. “Kebhinnekaan kita ini luar biasa yang terdiri dari berbagai suku, agama, budaya dan bahasa. Hal ini adalah potensi namun sekaligus kerawanan maka kita harus memberi pemahaman sebelum hal ini dimanfaatkan pihak luar untuk melemahkan kita” ujarnya.
Danrem juga menjelaskan tentang munculnya perang yang dipicu perebutan sumber energi di sejumlah negara yang mempunyai sumber daya alam potensial. Dia mencontohkan sejumlah negara di Timur Tengah yang saat ini sudah dan masih bergejolak dan disebut media-media asing sebagai Arab Spring.
Kondisi di negara-negara tersebut, kata dia, tak tertutup kemungkinan akan terjadi di Indonesia. Untuk mengatasinya, Danrem menekankan pentingnya membangun karakter kebangsaan yang salah satunya di kalangan mahasiswa untuk membangun negara. “Mahasiswa jangan hanya bangga dan berlindung dalam nama besar Umri. Tapi, Umri harus tetap besar karena kiprah para alumninya. Itu semua harus dimulai dengan membangun wawasan kebangsaan dalam diri mahasiswanya,” kata Edy Natar.
Ditambahkan dia, wawasan kebangsaan itu mendorong mahasiswa memiliki rasa bangga pada bangsanya. Serta ikut memelihara serta terdorong mengembangkan negaranya. Dia mencontohkan bagaimana negara-negara maju sudah berupaya menanamkan rasa bangga pada bangsanya lewat program wajib militer.
Namun, hal itu masih sulit terjadi di Indonesia. Selain, karena belum ada regulasinya, juga ada pihak-pihak tertentu yang ingin melemahkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Yaitu, pihak yang tak mau Indonesia kondusif. Disamping itu, muncul opini bahwa wajib militer adalah bentuk upaya memiliterisasi masyarakat. “Padahal sebenarnya tujuannya bukan itu,” kata dia. Menurut dia, tujuan terpenting adalah bagaimana menumbuhkan wawasan kebangsaan dalam diri masyarakat Indonesia.
Sementara itu Prof Dr H Amien Rais MA menyampaikan materi bertema membangun karakter spritual dan emosional yang unggul. Amien berpesan kepada para mahasiswa agar belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh dan menjadi generasi penerus yang cerdas dan kuat. “Anak-anakku sekalian belajarlah dengan tekun dan berperanlah untuk negara ini dengan akhlak yang baik. Kalian semua harus mampu mengelola sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia dengan baik agar sumberdaya alam itu tidak dikuasai oleh asing” kata Amien.
Prof Dr H Amien Rais MA tiba pukul 10.40 menyempatkan diri untuk menyampaikan materi singkat sekitar 20 menit karena harus menghadiri rangkaian kegiatan Musypimpil PD Muhammadiyah Kampar di Bangkinang. Kedatangan tokoh reformasi itu didampingi ketua PW Muhammadiyah Drs H Wan Abu Bakar MSi, anggota DPR RI Jon Erizal SE MBA, Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT, Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir MSi, Bupati Siak Syamsuar MSi dan Wakil Bupati Siak Alfedri.