Jakarta (Bingkai Riau) - Beredar informasi terkait adanya ancaman aksi teror oleh kelompok teroris Anshor Daullah pada HUT kemerdekaan RI 17 Agustus. Kepolisian RI siap mengantisipasi kabar aksi teror yang mulai muncul di media sosial tersebut.
Namun, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengaku pihaknya belum bisa memverifikasi kebenaran informasi itu.
"Iya, itu kan sudah beberapa kali muncul di media sosial. Bahwa mereka akan menyerang dengan bom kalau enggak punya bom pakai senjata. Kalau enggak punya senjata pakai pisau atau senjata tajam. Kalau enggak punya mereka akan menabrak," kata Setyo di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Rabu (9/8/2017).
Meski belum membenarkan terkait ancaman teror tersebut, Setyo mengatakan, informasi sekecil apa pun tak bisa diremehkan. Ia menegaskan, setiap ada informasi, akan dilakukan pengecekan dan dipelajari terlebih dahulu agar bisa diketahui kebenaran informasi tersebut. Dengan demikian, bisa ditentukan keputusan apa yang akan diambil.
Sejauh ini, pihak Polri sudah melakukan langkah antisipasi ancaman teror. Langkah antisipasi itu, termasuk dalam menyiapkan alat untuk mencegah serangan teror dengan modus menabrakkan kendaraan bermotor.
"Ini Polri sudah mengantisipasi kita sudah punya alat untuk mengantisipasi manakala ada mobil-mobil yang nyelonong kita punya alat untuk menghambat itu," ujarnya.
Setyo menambahkan, langkah antisipasi yang lebih penting yakni meningkatkan kewaspadaan di masyarakat maupun anggota Polri. Ia juga meminta masyarakat tetap waspada di setiap tempat keramaian.
Setiap ada yang hal yang mencurigakan, agar segera dilaporkan ke petugas keamanan maupun ke polisi.
"Kemudian masyarakat tetap waspada. Artinya jangan terlaku takut atau paranoid, tetapi juga jangan menganggap enteng sehingga menganggap enggak mungkin," ucapnya.
Informasi Intelijen
Setyo mengatakan, dari informasi intelijen, pihaknya sudah mendeteksi beberapa pergerakan-pergerakan terkait ancaman teror. Pihaknya pun sudah melakukan upaya antisipasi.
Setyo menambahkan, Polri juga melakukan antisipasi dan mewaspadai terhadap leaderless teroris atau atau teroris tanpa pemimpin dengan jaringan terputus.
"Kita memonitor ada beberapa pergerakan pergerakan. Tapi yang mungkin perlu kewaspadaan adalah leaderless terorism karena leaderless terorism ini enggak ada perintah-perintah dia langsung jalan. Ini yang harus kita waspadai," ujarnya.
Sumber: VIVA.co.id