PEKANBARU (Bingkai Riau) - Wali murid SMPN 15 Rumbai, Kota Pekanbaru menggelar aksi protes, Sabtu (22/7/2017) siang. Pasalnya, sekolah diduga memungut uang sebanyak Rp 1,8 juta untuk biaya jahit baju seragam siswanya.
Sejumlah wali murid berkumpul di Aula sekolah, menuntut uangnya dikembalikan karena nggaran baju tidak jelas ujung pangkalnya. Kondisi seperti ini sudah berlalu selama 3 bulan lalu.
"Kami sudah bosan menunggu janji-janji manis pihak sekolah SMPN 15," ungkap Rika salah seorang wali murid di Aula SMPN 15 di Pekanbaru dengan nada kesal.
Menurutnya, seperti dilansir halloriau.com, uang yang sudah diserahkankannya per siswa sebanyak Rp 1,8 juta untuk biaya baju seragam. Seperti baju seragam melayu, seragam khusus, seragam dongker putih dan seragam pramuka. Namun kwitansi tak kunjung diterima.
"Uang sudah diserahkan, tanda bukti kwitansi tidak kami terima. Sementara diluar sana sedikitpun uang yang diserahkan tetap diberi tanda bukti bahwa sudah lunas, ini tidak benar sama sekali," kata Rika.
Lebih jauh dikatakannya, wali murid telah melunasinya sejak bulan Juli 2016 lalu, namun tak kunjung selesai juga. Sedangkan saat diminta uang dikembalikan pihak sekolah mengarahkan untuk bersabar dan menunggu.
"Ada-ada aja alasan bagi pihak sekolah. Mereka membujuk dan meminta kami bersabar agar uang tidak dikembalikan pihak sekolah kepada wali murid," sambung Rika.
Sementara itu, pihak SMPN 15 Rumbai, saat dikonfirmasi ke Kepala Sekolah, Inong Roni belum memberikan keterangan resmi terkait aksi protes wali murid menuntut kejelasan uang Rp 1,8 juta. (**)