JAKARTA (Bingkai Riau) - Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, M.Si menerima piagam Sindo Weekly Goverment Award 2017 Kategori Perkebunan yang diserahkan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Eko Putro Sanjojo, penyerahan Award itu berkat keberhasilan Bupati Kepualauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si dan jajaran dalam mengembangkan sektor perkebunan di Kabupaten yang terkenal dengan sebutan negeri Sagu tersebut. Bertempat di Ballroom Florest Hotel Borobudur, Jakarta, Senin malam (3/4).
Pembangunan Daerah menjadi kunci bagi kemajuan Indonesia. Saat ini kesenjangan kota dan daerah masih tinggi sehingga pembangunan didaerah harus kian ditingkatkan.
Salah satu daerah yang menjadi sorotan Sindo Weekly adalah Kabupaten Kepulauan Meranti yang sangat gencar membangun disegala sektor sehingga dinilai layak meraih Sindo Weekly Award yang ditahun 2017 ini meraih Sindo Weekly Goverment Award Kategori 'Perkebunan'
Dan Award ini adalah ke-4 kalinya diterima Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, setelah sebelumnya sejak pertama kali Sindo weekly government ini diadakan pada tahun 2014. Kabupaten Meranti mendapatkan Award kategori Investasi, tahun 2015 mendapatkan kategori Pertembuhan Ekonomi dan kategori Infrastruktur (2 penghargaan), tahun 2016 mendapatkan Kategori Ketahananan Pangan.
Hadir dalam acara itu Menkominfo RI Rudiantara, Menteri Dalam Negeri yang diwakili Dirjen Otda, Soni Sumarsono, CEO MNC Group Harry Tanoe dan sejumlah Kepala Daerah peraih penghargaan Sindo Weekly Award 2017.
Pemberian Award ini seperti dijelaskan oleh CEO MNC Group Harry Tanoe berdasarkan penilaian tim Independen yang terdiri dari Redaksi Sindo Weekly Magazine dan para praktisi dibidangnya. Yang dibandingkan secara Nasional sehingga terpilihnya Pemerintah Daerah yang benar-benar sungguh-sungguh dan berhasil mengembangkan potensi yang dimiliki daerah.
Salah satu daerah yang menjadi fokus penilaian tim adalah Kabupaten Kepulauan Meranti yang ditahun 2017 ini dinilai berhasil mengembangkan sektor Perkebunan untuk menggesa pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraaan masyarakat.
Saat ini, Kepulauan Meranti telah siap menjadi lumbung pangan baru di Provinsi Riau. Bahkan, Kepuluan Meranti kini menjadi daerah percontohan pertanian dan perkebunan di Provinsi Riau untuk soal ketahanan pangan.
Kebutuhan beras masyarakat di Meranti setiap tahunnya diperkirakan mencapai 28.000 ton, sedangkan jumlah produksi para petani telah memenuhi 50 persen atau sekitar 13 ribu ton. Namun, Pemkab Kepulauan Meranti terus mendorong pemanfaatan lahan subur seluas 4.200 hektare yang terhampar di Kecamatan Rangsang Barat dan Kecamatan Rangsang Pesisir. Sejak 2012, sawah-sawah di kawasan ini sudah bisa dua kali panen dalam setahun. Kabupaten Kepulauan Meranti juga melakukan ekstensifikasi lahan di Pulau Merbau, Kecamatan Merbau dan Kecamatan Tebingtinggi Timur. Di tiga kecamatan ini diperkirakan terhampar lebih kurang 3.000 hektar lahan sawah yang juga siap berproduksi.
Selain itu, Pemkab Meranti juga mencoba mengembangkan kawasan sawah pasang surut yang selama ini masih awam di mata petani. Pemkab saat ini sudah berhasil mengembangkan varietas padi rawa yang unggul yang diberi nama Padi Inpara. Varietas ini ini tergolong "sakti" karena bisa panen dua kali sampai tiga kali dalam setahun. Bupati Kepulauan Meranti H Irwan Nasir berharap, berbagai langkah itu akan membuat produksi gabah di wilayahnya naik tiga kali lipat menjadi 30 ribu ton beras pada akhir 2016. Dan berhasil mengantarkan Kabupaten Meranti menggapai kedaulatan pangan.
Selain menggenjot produksi beras, Kabupaten Kepulauan Meranti juga gencar mengembangkan Sagu dari kawasan ini dan berkat kwalitas Sagu yang tergolong Exelent bahkan sudah diekspor ke berbagai negara. Sekarang telah berdiri sejumlah perusahaan pengolahan sagu. Menjadi mie, ada yang dijadikan kudapan, dan produk makanan lainnya. Pengolahan sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti dinilai sangat mendukung dalam pengembangan potensi pangan nasional. "Banyak orang dari daerah lain yang datang ke Kepulauan Meranti untuk belajar cara mengolah sagu," kata sang bupati.
Salah satu perusahaan Sagu terbesar yang berada di Meranti adalah PT. Nasional Sagu Prima (NSP), yang telah mampu memproduksi tepung sagu hasil olahan sekitar 100 ton perbulan.
Keberhasilan Kabupaten Meranti bukan saja dalam hal mengembangkan perkebunan Sagu tetapi juga mengolahnya menjadi berbagai kuliner makanan dan minuman, puncaknya pada tahun 2016 lalu 364 menu olahan Sagu berhasil dicibtakan dan mengantarkan Kabupaten Meranti meraih penghargaan Record MURI kategori Cipta Menu Olahan Sagu.
Selain itu juga Meranti berhasil mengembangkan Kopi yang terkenal dengan sebutan Kopi Liberika Meranti yang dinyatakan sebagai hasil pertanian terbaik oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Nasional RI dan mengantongi sertifikat Indikator Geografis (IG) ditahun 2016 untuk kopi tersebut. Itu merupakan salah satu bentuk keberhasilan Pemkab Meranti dalam mengelola hasil pertanian di kabupaten termuda di Provinsi Riau ini.
Usai menerima Award tersebut Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si sangat mengapresiasi acara Sindo Weekly Goverment Award ini, senada dengan Dirjen Otda Kemendagri semoga Award yang diraih ini dapat semakin memicu semangat pemerintah daerah khsusunya Kabupaten Meranti menuju Meranti yang cemerlang, terbilang dan gemilang seperti yang dicita-citakan. (Rilis Humas Meranti).