Warga Selatpanjang terlihat ceria saat mengikuti Perang Air pada perayaan Imlek 2017.

Perang Air Meriahkan Perayaan Imlek Di Kota Sagu

SELATPANJANG (BingkaiRiau) - Tradisi Festival Perang Air (Cian Cui) yang berlangsung dalam Perayaan Imlek di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepuluan Meranti, Riau, sejak beberapa tahun terakhir mampu mengundang perhatian sejumlah wisatawan lokal maupun mancanegra. Keunikan Perang Air itu kini menjadi ikon kabupaten termuda di Riau tersebut.

Bahkan, tidak sedikit Perang Air yang berlangsung pada Perayaan Imlek setiap tahunnya dipadati warga Tionghoa dari luar daerah, serta wisatawan dari Negara Singapura, Australia, Thailand, dan Malaysia.    

Festival Cian Cui biasanya yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, berlangsung di seputaran jalan protokol di Kota Selatpanjang, jalur rute kendaraan yang mengikuti putaran rute satu arah Jalan Kartini, Imam Bonjol, A. Yani, dan Jalan Diponegoro.

Perang Air diikuti dari anak–anak hingga orang dewasa, tua–muda ikut larut basah-basahan akibat semprotan air sepanjang rute yang dilewati.  Warga yang ikut serta mengunakan kendaraan  becak, mobil, dan sepeda motor harus siap disiram maupun ditembaki dengan air.

Penyelenggaraan Festival Perang Air di Kota Sagu, Selatpanjang, kali ini diprakasai oleh Pemkab Kepulauan Meranti bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau.  

"Sejak tiga tahun terakhir kita memprakarsai acara ini, dan semakin baik dari tahun ke tahun, semoga ini dapat menarik para pelancong baik lokal maupun mancanegara," ujar Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Meranti H Ismail, Sabtu (28/1/17).
 
Festival Perang Air ini telah masuk dalam agenda wisata Provinsi Riau dan akan dimasukkan dalam data agenda Kementerian Pariwisata. Ismail berharap ke depan iven Perang Air dapat dipromosikan secara Nasional sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia.

Pantauan di lapangan, Perang Air pada parayaan Imlek tahun ini bukan saja diikuti warga Tionghoa maupun para wisatawan. Warga tempatan terlihat juga turut serta dalam kegiatan itu. Warga pribumi ikut serta dalam parade Perang Air.

“Selain warga tempatan yang turut larut dalam festival perang air, sejumlah instansi juga ambil bagian, seperti anggota Kepolisian (Polri) serta TNI, sehingga suasana keakraban masyarakat bersama warga sangat terlihat," katanya.

Tahun ini, dalam perayaan Imlek 2568/2017 Festival Perang Air di Kabupaten Meranti berlangsung  selama 6 hari yakni, sejak Imlek pertama kegiatannya  secara resmi dibuka Camat Tebing Tinggi Rizki Hidayat bersama Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Meranti H Ismail, dan Kadis Perhubungan Meranti Drs Hendra Putra, Wakapolres Meranti Kompol Wawan, Ketua Panitia Kegiatan Uyung, yang berlangsung di Jalan Kartini, Selatpanjang. (James)