Ratusan masa memadati kampanye calon Bupati Kampar nomor 2 Zulher dipasar Atas gang Babusalam Bangkinang Kota, Minggu (8/1) malam.
Pilkada Kampar 2017

Ratusan Massa Padati Kampanye Dialogis Zulher-Dasril di Bangkinang

BANGKINANG (Bingkai Riau) - Ratusan masa memadati kampanye dialogis calon Bupati Kampar nomor urut 2, Zulher dipasar Atas Bangkinang tepatnya di gang Babusalam, Minggu (8/1) malam. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh anggota DPRD Kampar, Kardinal Kasim dari partai PKPI dan anggota DPRD dari PDI P, Triska Fely.

Tokoh masyarakat pasar Atas, Muhammad Saril dalam sambutan nya mengatakan, dari 5 pasangan Calon Bupati Kampar yang terbaik adalah Zulher, karena Zulher sudah lama mengabdi di Kampar sebagai PNS. Zulher sudah 9 tahun menjadi Sekdakab Kampar.

Diterangkan lebih lanjut oleh Saril, Zulher juga pernah menjadi Kadis Perkebunan Provinsi Riau dan juga pernah menjadi Kepala Bappeda Kampar. Zulher juga hidupnya sederhana dan juga tinggal dikota Bangkinang. Kami yakin Zulher jadi Bupati daerah Kabupaten Kampar akan lebih maju seperti yang kita harapkan bersama.

Anggota DPRD Kampar dari PDI P, Triska Fely dalam orasinya mengatakan, kami meluruskan isu yang berkembang sekarang ini mengenai isu tentang Zulher akan menjadi tersangka dan isu tersebut tidak benar. Begitu dengan para pedagang dipasar Inpres Bangkinang jangan takut ada pergusuran nanti kalau Zulher nanti jadi Bupati. Zulher tidak akan menggusur para pedagang dan pasar Inpres akan dikembangkan terus.

Pernyataan juga dilontarkan oleh anggota DPRD Kampar dari PKP I, Kardinal Kasim juga mengatakan, kita harus meletakan sesuatu pada tempatnya, begitu juga dengan Pemerintahan untuk memimpin suatu daerah harus orang yang mengerti dengan biokrasi.

Salah seorang tokoh masyarakat Kampar, Idris dengan lantang nya mengatakan, Kampar sekarang menangis, PNS menderita selama 5 tahun. Jangan sampai Kampar dipimpin oleh orang tidak mengerti dengan Pemerintahan. Kabupaten Kampar sudah tertinggal, bila kita bandingkan dengan Kabupaten yang baru dimekarkan, seperti Kabupaten Rohul dan Pelalawan.

Diterangkan lebih lanjut oleh Idris, Kampar tertinggal bukan salah masyarakat, tetapi kesalahan pemimpin yang salah mengurus daerah ini. Jangan kita silau dengan uang dan mari kita pilih calon pemimpin yang mengerti dengan ilmu pemerintahan. (yl)