• Follow Us On : 

DPRD Riau Rampungkan Pembahasan Ranperda Embarkasi Haji

DPRD Riau Rampungkan Pembahasan Ranperda Embarkasi Haji Ketua Pansus Ranperda Haji DPRD Riau, Husaimi Hamidi.
Selasa, 14 November 2017 - 18:42:17 WIB
Pekanbaru (Bingkai Riau) - Provinsi Riau perlu kerja keras guna mewujudkan rencana punya embarkasi haji sendiri di tahun 2018 mendatang. Walau untuk tahun awal hanya berupa embarkasi antara yang merupakan cikal bakal dijadikan embarkasi penuh nantinya. 
 
Pasalnya, masih banyak persyaratan yang mesti dipersiapkan, mulai dari administrasi hingga kegiatan fisik. Sementara pelaksanaan untuk musim haji tahun 2018 sudah akan dimulai pada awal bulan Juli 2018 mendatang. Artinya, waktu persiapan hanya tinggal sekitar delapan bulan lagi, mengingat saat ini sudah berada di akhir tahun 2017.
 
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Asril, menyatakan, pada prinsipnya Kenenag Riau sangat mendukung Riau memiliki embarkasi sendiri walau tahap awal berbentuk embarkasi antara. Ini sangat tergantung dari kesiapan atau keseriusan Pemprov dalam melengkapi persiapan terbentuknya embarkasi.
 
"Saat ini lagi proses persipan oleh Pemprov. Untuk asrama sudah ada dengan memanfaatkan Rusunawa yang ada di belakang gedung DPRD Riau. Tapi ini belum bisa dikatakan asrama karena belum dikengkapi oleh fasilitas pendukung sebagai asrama haji. Seperti harus ada ruang tunggu kedatangan dan keberangkatan, ruang tamu, ruang rapat, ruang makan, toilet yang memadai, masjid, replika kakbah untuk manasik dan sebagainya," jelas Asril menyebutkan beberapa  pekerjaan yang harus digesa Pemprov.
 
Asril menambahkan, selain itu saat ini Pemprov dan DPRD Riau sedang menggodok Perda tentang keberangkatan masalah haji ini. Terutama terkait nasalah pembiayaan domestik dimana, biaya keberangkatan jamaah dari kabupaten/kota ke provinsi jadi tanggungan pemerintah kabupaten/kota.  Keberangkatan provinsi ke Batam jadi tanggungan pemerintah provinsi.
 
"Kalau segala fasilitas itu sudah rampung, Tim dari Kemenag RI akan melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Apakah fasilitas itu sudah betul-betul memadai atau tidak. Kalau dianggap sudah, maka baru keluar izin punya embarkasi antara," tuturnya, sembari mengakui kalau asrama harus manpu nenampung dua kloter jamaah haji atau 900 orang.
 
Asril menyampaikan, kesiapan itu hanya untuk terwujudnya embarkasi antara. Dimana keberangkatan jamaah haji ke Madinah dan Mekah tetap lewat Batam. Hanya saja sebagai transit saja sedang menginap sudah di asrama haji Riau. Untuk mendapatkan embarkasi penuh tentu persyaratan lebih berat lagi. Asrama harus dibangun dalam bentuk design asrama haji yang sesungguhnya pada lahan tersendiri, tidak seperti sekarang memanfaatkan gedung yang sudah ada.
 
"Di samping itu runway pesawat di bandara SSK kita juga harus ditambah. Karena saat ini tidak bisa digunakan oleh pesawat berukuran besar. Jadi kita hanya fokus dulu pada embarkasi antara setelah itu nanti baru embarkasi penuh," ungkapnya. Ia menambahkan, bulan April 2018 pihaknya mulai melakukan pendataan jamaah Riau yang berangkat sesuai kuota sebanyak 5.010 orang, sementara jumlah daftar haji sudah mencapai 74.079 orang.
 
Hal senada diakui Ketua Komosi E DPRD Riau yang membidangi masalah haji, Aherson. Menurutnya, segala persiapan tetap berjalan saat ini. Terutama menunggu pengesahan Perda Haji yang saat ini dalam proses pengesahan. Karena ini nenyangkut segala penganggaran yang dibutuhkan dalam persispan embarkasi antara. Karena tentu ada anggaran yang dikeluarkan untuk itu.
 
"Ini sebelumnya disusun dan direncanakan di tahun 2017.  Tapi kenyataanya disepakati di tahun 2018.  Asrama dengan menggunakan Rusunawa, tapi perlu dikengkapi segala fasilitas yang diperlukan," papar Aherson. Ia mengatakan, ke depan harus embarkasi antara dengan asrama dibangun di lahan tersendiri, dan adanya penambahan runway pesawat SSK menjadi 2Km dari 1,3Km yang ada sekarang.
 
Ketua Pansus Ranperda Haji DPRD Riau Husaimi Hamidi, mengakui kalau Ranperda sudah hampir rampung. Dalam waktu dekat akan disahkan jadi  Perda.  "Pembahasan Perda sudah clear. Sekarang tahab finalisasi di Kemenkum HAM," urainya.
 
Husaimi menjelaskan, dengan embarkasi antara, seluruh aktifitas dan administrasi jamaah Riau nantinya terpusat di Kota Pekanbaru.  Batam hanya untuk transit saja atau pindah pesawat.  "Sekarang fasilitas Rusunawa yang disulap jadi asrama haji seperti lahan parkir diperbesar, miniatur Ka'bah dan lainnya yang dilengkapi," kata Husaimi.(mcr)
 
 
 
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
BERGABUNG DI SINI
KABAR POPULER