Pekanbaru (Bingkai Riau) - Masih banyaknya lahan kosong di Kecamatan Tenayan Raya, dan Rumbai Pesisir ternyata dimanfatkan oleh para kelompok tani di Pekanbaru untuk menanam hasil pertanian. Bahkan, para kelompok tani ini diklaim sudah berhasil menguasai 80-85 persen kebutuhan pasar di Kota Pekanbaru.
"Saat ini 80-85 persen kebutuhan sayuran Pekanbaru dipasok para petani kita. Artinya kelompok tani di Pekanbaru ini bisa memanfaatkan lahan yang kosong di Pekanbaru," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus, Rabu (1/11/2017).
Untuk itu, Firdaus menyebut apa yang sudah dilakukan kelompok tani di Pekanbaru perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan. "Kalau sudah seperti itu, kami juga akan terus memberikan dukungan untuk menunjang produktivitas petani lokal," ujarnya.
Firdaus menyebut bahwa terdapat perbedaan antara bertani di kota dengan di desa. Sebagai bentuk dorongan, dia lebih memilih menyebut petani kota sebagai entrepreneur. Perbedaan itu, tuturnya dari segi ketersediaan lahan dan membutuhkan teknologi terapan unggul.
"Melalui APBD kita, kemudian CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) selalu ada untuk mendukung petani lokal. APBN begitu juga, seperti kemarin kita serahkan bantuan alat mekanisasi pertanian ke para petani," ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru, El Syabrina mengatakan bahwa jenis sayuran yang mampu dipasok petani lokal merupakan jenis tanaman dataran rendah. Diantaranya seperti pare, sawi, kangkung dan lainnya.
Sementara khusus untuk cabai, bawang dan tanaman dataran tinggi lainnya, saat ini pasokan lebih banyak dari luar Provinsi. Namun, dia mengatakan para petani di Pekanbaru berhasil menjadi penyangga pasokan tersebut.
"Alhamdulillah untuk sayuran dataran rendah sudah bisa memasok sendiri dari petani kita. Kita juga mendorong para petani untuk mengembangkan sentra agrowisata di Pekanbaru," tukasnya singkat.
Sumber: cakaplah.com