Sabtu, 05 Agustus 2017 - 17:36:31 WIB
Bingkai Riau - Toyota dan Mazda dikabarkan sepakat membentuk kemitraan membangun pabrik perakitan baru di Amerika Serikat (AS). Rencana keduanya akan membangun pabrik senilai USD 1,6 miliar di Amerika Serikat (AS) sebagai kerjasama baru.
Laporan diungkapkan oleh seorang sumber dalam kepada Reuters, laporan tersebut menambahkan pabrik ini bakal mengeluarkan kapasitas 300.000 kendaraan per tahun, dibagi antara dua merek Jepang itu.
Ia juga akan mengambil 4.000 karyawan ketika dibuka pada tahun 2021, sumber tersebut mengungkapkan, dan menambahkan lokasi pabrik terlibat bakal diungkapkan kelak. Diharapkan akan memproduksi Toyota Corolla dan SUV Mazda.
Sementara itu Nikkei melaporkan Toyota akan membeli 5% kepemilikan saham dalam Mazda untuk mengembangkan tekonologi kendaraan listrik dan bekerjasama dalam membangun pabrik di US.
Sumber tersebut memberitahu Reuters menegaskan kedua pemain industri automotif terkemuka Jepang ini akan bekerjasama dalam pengembangan EV.
Fasilitas baru ini hanya satu aspek dari kemitraan Toyota dan Mazda, dengan keduanya juga berencana untuk bekerja sama mengembangkan kendaraan listrik.
Toyota mengoperasikan pabrik perakitan akhir di Fremont, California, dengan General Motors sampai pabrik tutup pada tahun 2010 karena GM mengalami kebangkrutan terstruktur. Tanaman itu akhirnya dijual ke Tesla dan saat ini dijalankan oleh perusahaan mobil listrik.
Pembangunan ini nampak akan memberikan satu kemajuan buat presiden AS Donald Trump, yang pernah mengekspresikan kemarahannya kepada produsen kendaraan yang mendirikan fasilitas di negara-negara tetangga. Toyota juga pernah menerima 'teguran' melalui Twiiter Trump ketika berniat untuk mengembangkan Corolla untuk pasar US di Meksiko. Model kompak mereka saat ini dikembangkan di Kanada dan Mississippi, US.
Tidak ada "pajak perbatasan besar" seperti yang diancam oleh Trump, tetapi pabrik US baru ini adalah berdasarkan permintaan terhadap mobil penumpang yang agak 'jatuh' dibandingkan SUV. Penjualan Corolla di US juga hampir jatuh sebesar 9% pada tahun ini.
Sumber: sindonews.com