Kamis, 15 Juni 2017 - 16:39:03 WIB
Pekanbaru (Bingkai Riau) - Sejumlah warga mengaku kecewa dengan kualitas proyek peningkatan Jalan Lubuk Agung-Batu Sasak-Batas Sumbar. Bahu jalan yang tidak layak dinilai dapat mengancam keselamatan pengendara.
"Coba kita lihat saja bahu jalan proyek tersebut, kan sangat tidak layak. Ini dapat membahayakan pengguna jalan," ujar Anton, warga Lubuk Agung.
Jika dibandingkan dengan proyek jalan sebelumnya, menurut Anton kondisi proyek yang selesai akhir 2016 lalu itu sangat jauh berebeda. Dia menilai pengerjaan jalan poros tersebut terkesan asal jadi saja.
"Kan baru selesai akhir tahun kemarin, tapi kondisi jalan sekarang sudah rusak parah, banyak yang patah-patah juga tebing jalan itu," katanya.
Sementara itu, salah seorang konsultan perencana di Pekanbaru yang tidak ingin namanya ditulis, saat dimintai pendapatnya soal kualitas jalan tersebut mengaku cukup miris melihat kondisi di lapangan.
Sebab, APBD Riau yang digelontorkan untuk proyek tersebut dinilai cukup besar. "Banyak pekerjaan di lapangan yang tidak sesuai ketentuan, di sini juga ditengarai telah terjadi pemborosan anggaran," katanya menjawab Bingkai Riau.com.
Temuan itu, sambungnya, dapat dilihat dari pekerjaan lantai kerja (lean concrete) yang terlaksana sepanjang 2.000 meter. Parahnya lagi, kualitas bahu jalan yang dikerjakan sangat jauh dari standar ketentuan. "Jika diminta, saya siap membantu membeberkan temuan-temuan kejanggalan di lapangan pada proyek itu kepada penegak hukum," paparnya.
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Riau diminta melakukan audit investigasi terhadap proyek peningkatan Jalan Lubuk Agung-Batu Sasak-Batas Sumbar. Kuat dugaan terjadinya penyimpangan sehingga ditengarai merugikan keuangan daerah.
"Ada indikasi terjadinya penyimpangan pada pelaksanaan proyek tersebut. Kita mencurigai telah terjadi mark up (penggelembungan) dan pengurangan volume pekerjaan," ujar Rudi, pegiat anti korupsi di Pekanbaru.
Dengan audit investigasi, menurut Rudi dugaan korupsi yang ditengarai terjadi pada pelaksanaan proyek peningkatan Jalan Lipatkain-Lubuk Agung akan tampak secara terang benderang. Selain itu, sambungnya, hasil audit investigsi BPKP Riau juga dapat menjadi bukti awal bagi penegak hukum untuk melakukan penyelidikan.
Rudi menegaskan dirinya bersama kawan-kawan pegiat anti korupsi di Pekanbaru, akan melaporkan kasus dugaan korupsi ini ke pihak Polda Riau. "Kita sedang siapkan berkas-berkasnya, kalau sudah lengkap akan kita layangkan. Jadi, hasil audit investigasi BPKP Riau nantinya juga akan menjadi salah satu pedoman penyidik dalam melakukan penyelidikan," katanya.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PU Riau, Basrawi, ketika dikonfirmasi mengaku kerusakan yang terjadi pada proyek itu telah diperbaiki rekanan pelaksa. "Sudah diperbaiki, jadi sudah tidak ada masalah lagi dengan proyek tersebut," katanya.
Penulis: Zukri