Pekanbaru (Bingkairiau.com) - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekanbaru adakan Tabligh Akbar dalam rangka resepsi Milad Muhammadiyah ke-112 dengan tema Milad 112 Muhammadiyah Mewujudkan Kemakmuran untuk Semua di Ballroom Menara Dang Merdu BRK Syariah Kota Pekanbaru, pada Ahad (18/12/2024).
Kegiatan Tabligh Akbar ini merupakan acara puncak dari serangkaian kegiatan yang ada, hal tersebut disampaikan oleh Irwandra selaku ketua pelaksana dalam sambutannya,
"Dalam rangka memeriahkan milad ke-112 Muhammadiyah, PDM Kota Pekanbaru mengadakan sejumlah kegiatan, di antaranya mengadakan lomba bulu tangkis, Putsal, Memasak, keindahan lingkungan sekolah dan jalan gerak santai, yang diikuti oleh seluruh Perguruan Muhammadiyah (PM), Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Organisasi Otonom Muhammadiyah yang ada di Kota Pekanbaru," ujar Iwandra.
"Dan adanya Tabligh Akbar ini sebagai acara puncak dari serangkaian resepsi milad Muhammadiyah ke-112 oleh Muhammadiyah di Kota Pekanbaru." pungkasnya.
Hadir dalam acara pengajian tersebut Ketua Ketua PW. Muhammadiyah Riau Dr. Hendri Sayuti, Sekretaris PW. Muhammadiyah Riau Abunawas, S.Ag,.MM. Ketua PDM Kota Pekanbaru Jabarullah, S.Sos, beserta jajaran pimpinan PDM, Plt. Kadisdik Prov (Edi Rusma Dinata, S. Pd., M.Pd), Kepala Dinas Pedidikan Dr. H. Abdul Jamal, M.Pd, Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Kapolresta Kota Pekanbaru, Ketua PD Aisyiyah Kota Pekanbaru, Ketua PCM dan PCA se-Kota Pekanbaru serta seluruh peserta yang datang dari berbagai PCM, PCA, AUM dan Ortom yang ada di Kota Pekanbaru.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Kota Pekanbaru Bapak Jabarullah,S.Sos. mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan Tabligh Akbar ini.
"Dan kami sangat berharap kepada kepada Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Republik Indonesia, Fajar Riza Ulhaq dan PW. Muhammadiyah Riau untuk bisa memberikan nasihat dan motivasi kepada kami PD. MUhammadiyah agar bisa bermuhammadiyah dengan benar." tutupnya.
Tidak hanya itu, Kepala Dinas Pedidikan Dr. H. Abdul Jamal, M.Pd Kota Pekanbaru memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah karena telah banyak memberikan sumbangsih pemikirannya, sehingga memberikan warna di Indonesia, dan beliau mengatakan juga mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya karena Muhammadiyah secara terus menerus memberikan kebermanfaatan kepada Indonesia secara umum dan kepada Kota Pekanbaru khususnya.
Setelah acara pembukaan selesai, acara dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Republik Indonesia, Dr. Fajar Riza Ulhaq dengan begitu khidmat.
Pada kesempatan itu, Fajar mengapresiasi jajaran pengurus Muhammadiyah menggelar berbagai aktivitas untuk menyemarakkan peringatan Milad ke 112 Muhammadiyah. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Republik Indonesia, Fajar Riza Ulhaq memotivasi pengurus lembaga pendidikan Muhammadiyah untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovasi sebagai wujud nyata sumbangsih Muhammadiyah dalam bidang penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
“Diusianya yang ke 112, Muhammadiyah terus eksis sebagai lembaga pendidikan yang tentunya memiliki banyak sekali kontribusi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan, kami mengucapkan selamat kepada seluruh warga Muhammadiyah yang kini merayakan Milad ke 112 Muhammadiyah,” papar Fajar Rizal Ul Haq.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak seluruh warga Muhammadiyah Pekanbaru untuk berefleksi sejenak melihat kiprah Muhammadiyah bagi bangsa dari awal berdiri hingga saat ini. Menurutnya, tema besar yang diusung pada Milad Muhammadiyah ke-112 saat ini sangat relevan dengan tujuan berbangsa dan bernegara yang termaktub dalam UUD 1945.
"Jika bapak Ibu baca dan cermati, tujuan kita dalam berbangsa sebetulnya adalah bagaimana agar kemakmuran dirasakan oleh semua. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut fondasinya adalah pendidikan bermutu yang merata" Pesannya.
Menurut Fajar yang juga merupakan Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) PP Muhammad Muhammadiyah tersebut mengingatkan bahwa sejak berdirinya Muhamamdiyah
pada 1912 sudah berkhidmat untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Ada tiga tokoh pendidikan nasional yang jasanya besar untuk bangsa ini, Kiai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah mendirikan cikal bakal sekolah modern yang saat ini dikenal Muallimin Muallimat di Yogyakarta, kemudian Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, selanjutnya adalah Tengku Muhammad Syafii pendiri INS Kayutanam di Sumatera Barat yang dua nama terakhir pernah menjadi menteri pendidikan. Seandainya pada tahun 1912 sudah ada Republik Indonesia maka mungkin saja Kiai Ahmad Dahlah menjadi Menteri Pendidikan saat itu" Kelakarnya.
Dengan catatan sejarah panjang kontribusi Muhammadiyah dalam pendidikan maka tak heran menurut Fajar, beberapa kader terbaik Muhammadiyah pasca reformasi mengisi pos Menteri Pendidikan, dari mulai Malik Fadjar, Yahya Muhaimin, Bambang Sudibyo, Muhadjir Effendie hingga Abdul Mu'ti dan dirinya yang diminta Presiden Prabowo untuk menjadi salah satu wakilnya bersama Atip Latipulhayat.
"Walaupun saat ini Menteri Pendidikan dikenal dari kader Muhammadiyah, saya dan Mas Mu'ti berkomitmen berkhidmat untuk semua. Tugas kami dari Bapak Presiden adalah memperjuangkan pendidikan berkeadilan untuk semua lapisan masyarakat," ujarnya.
Bagi Fajar, persoalan yang mendasar saat ini adalah adanya disparitas kualitas mutu pendidikan, seperti di Jawa dan di luar Jawa, pendidikan negeri dan swasta, serta sekolat elit dan sekolah yang kondisinya masih memprihatinkan terutama di daerah 3T.
"Padahal Undang-Undang mendorong agar semua anak-anak kita berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Kita tidak bisa berbicara kemakmuran untuk semua kalau dunia pendidikan masih ada disparitas yang tajam," ujarnya.
Terakhir, pria kelahiran Sukabumi tersebut meminta dukungan dari semua pihak agar dapat menghasilkan kebijakan yang berkadilan dan mengurangi disparitas pendidikan yang ada.
"Pelan tapi pasti kami benahi satu persatu, sebagi contoh, guru yang lolos P3K agar tetap mengajar di sekolah asalnya, karena pemerintah harusnya memproteksi sekolah swasta. Tentu kami tidak bisa berjalan sendiri, kami duduk bersama dengan stakeholder lain seperti BKN, Kemenpan RB dan Kemendagri," ungkapnya.
Fajar juga berpesan agar semua bergotong royong, termasuk keluarga Muhammadiyah untuk membuat lompatan besar dalam dunia pendidikan sehingga generasi bangsa saat ini siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWM Riau Hendri Sayuti mengajak warga Muhammadiyah Pekanbaru untuk mengawali dakwah bersama.