Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri, SMAN 7 Pekanbaru Gelar Festival Panen Karya dan P5

Pekanbaru (Bingkai Riau) - SMAN 7 Pekanbaru menggelegar Festival Panen Karya dan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Senin (28/11/2022). Acara yang digelar di lapangan sekolah itu dibuka oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) M Job Kurniawan didampingi Kepala SMAN 7 Pekanbaru, DR Hj Nurhafni MPd.
 
Kepala SMAN 7 Pekanbaru, DR Hj Nurhfni MPd menjelaskan, Festival itu mengangkat tema "Sinergi dalam Aksi, Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar".
 
"Festival Panen Karya ini merupakan projek penguatan profil pelajar pancasila di SMAN 7 Pekanbaru. Saya merasa bangga dengan suksesnya gelaran P5 dan Panen Karya ini dan saya ingin mengucap terima kasih kepada semua pihak yang terlibat," jelas Nurhafni.
 
Menurutnya, kegiatan pada itu merupakan implementasi dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 yang memang dicanangkan dalam kurikulum Merdeka. SMAN 7 Pekanbaru sudah melaksanakan implementasi kurikulum merdeka mandiri berubah. Dimana, dalam waktu lebih kurang lima bulan, siswa telah menerapkan kurikulum merdeka belajar. 
 
"Salah satu pewujudan atau pelaksanaan kurikulum Merdeka adalah melalui kegiatan P5. Dimana hasilnya, siswa kini mampu mengaktualisasikan dan mengekspresikan bakatnya. Hal itu ditunjukkan dengan menghasilkan berbagai inovasi baru," ujarnya. 
 
Nurhafni menambahkan, salah satu tujuan kurikulum merdeka ialah mengembangkan potensi peserta didik. Selain itu, masih ada tujuan kurikulum merdeka lainnya. Yakni, mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
 
"Dalam kegiatan Panen Karya yang diikuti oleh siswa dan siswi SMAN 7 Pekanbaru, macam-macam karya yang mereka tampilkan. Seperti pertujukan seni dari masyarakat melayu, bazar kuliner masakan melayu, hidroponik, dan hasil karya siswa lainnya," tambah Nurhafni.
 
Sejumlah unsur pun turut menghadiri acara tersebut, antara lain anggota DPRD Riau komisi V Ade Hartati, Camat, Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, Wakapolsek Senapelan, Alumni Kepsek SMAN 7, guru purna bakti,  Kepala BGP Riau, Kepala BPMP Riau, dewan pendidikan dan paguyuban orang tua siswa.
 
Ia menyampaikan, dalam P5 itu, ada tujuh tema. Pada tahun pelajaran 2022/2023 ini, para siswa menyelesaikan tiga tema yang sudah dijalankan selama hampir satu semester ini. Diawali dengan menetapkan tema proyek di awal semester lalu dilanjutkan dengan proses kreasi serta produksi yang di dalamnya mengintegrasikan perangkat IT. 
 
"Para siswa belajar tentang P5 tersebut dengan para guru. Hasil dari pelajaran mereka terkait P5 tersebut dapat dilihat dari festival panen karya ini," ungkapnya.
 
Lebih jauh Nurhafni mengatakan, proses pembelajaran akan terjadi jika ada interaksi atau hubungan antara siswa dan guru dalam pembelajaran. Peran guru dalam proses belajar mengajar tidak tergantikan dan sangat penting. 
 
"Seorang guru dapat menanamkan sikap, nilai, dan praktik moral dan etika kepada siswa. sehingga menciptakan ekosistem pendidikan yang mendorong perkembangan siswa secara holistik dan proaktif," kata Nurhafni.
 
Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) M Job Kurniawan dilansir dari Media Center Riau mengatakan, munculnya profil Pancasila bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada para siswa bahwa inilah NKRI. Yaitu bangsa yang memiliki dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
 
Profil Pancasila memiliki enam komponen. Komponen pertama adalah beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Masa Esa, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri.
 
"Mudah mudahan ini juga menjadi bagian dalam rangka menciptakan diri yang lebih baik. Kemudian, komponen yang kedua yaitu berkebinekaan Global. Tidak hanya berjiwa bhineka tunggal ika namun kita juga harus memiliki jiwa global," lanjut M Job.
 
Dalam profil pelajar pancasila juga harus ada bergotong royong. Dimana gotong royong ini juga menjadi warisan budaya Indonesia. "Walaupun kegiatan ini ditaja oleh kelas X, namun kelas 11 dan 12 jangan berkecil hati. Tuntunlah dan dukunglah adik adiknya agar dapat mengeluarkan potensi dirinya masing-masing," ungkapnya. 
 
Dalam profil pelajar Pancasila, para siswa juga harus mandiri dan bernalar kritis. "Harus memiliki insting dan gambaran terhadap pikiran, lingkungan dan apa yang terjadi di sekitar kita," imbuhnya.
 
Selain itu, dalam profil pelajar pancasila, para siswa juga harus kreatif dalam memberikan ide-ide juga inovasi guna memajukan dunia pendidikan kedepannya.
 
"Festival Panen Karya ini untuk melihat kreativitas anak anak kita di sekolah. Semoga melalui kegiatan ini, dapat terlihat bahwa kurikulum merdeka memang menjadi langkah yang sangat baik dalam rangka perbaikan sekolah," ujar M Job. (ade)