SIAK ( Bingkai Riau ) - Beberapa waktu yang lalu Bupati Siak H. Alfedri memberikan Penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada fasilitator daerah, Sekolah Penggerak, Pengajar Praktik dan Guru Penggerak, Fasilitator Guru Penggerak dan Asesor Program Sekolah Penggerak.
Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional yang bertempat di halaman Jamsostek Kecamatan Tualang.
Terkait hal itu, Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Mahadar mengatakan, pemberian penghargaan tersebut sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daerah. Seperti, terhadap Fasilitator daerah diberikan kepada kepala sekolah dan guru yg telah mengimplementasikan program PINTAR Tanoto Foundation (TF), mulai dari tahun 2018 sampai dengan saat ini.
"Dedikasi yang sangat luar biasa, karena mereka juga telah mendiseminasikan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan kepala sekolah dan guru di sekolah non mitra TF," ucapnya, Minggu (22/5/2022).
Kemudian kata dia, penghargaan untuk kategori aktivasi akun belajar.id yang diberikan terhadap Sekolah yang telah melakukan aktivasi akun 100%, baik terhadap guru maupun peserta didik.
Selanjutnya, penghargaan untuk Sekolah Penggerak, Guru Penggerak, Pengajar Praktik Guru Penggerak, Fasilitator Guru Penggerak dan Asesor Program Sekolah Penggerak diberikan kepada Sekolah, Pengawas, Kepala sekolah dan Guru yang lulus seleksi Program tersebut.
"Seleksi ini dilakukan oleh Kemdikbudristek, dan alhamdulillah Kabupaten Siak memperoleh hasil yang sangat membanggakan. Terbukti sudah banyak sekolah yang di SK kan menjadi Sekolah Penggerak dan guru-guru di Kabupaten Siak yang lulus seleksi," terang Mahadar.
Program Sekolah Penggerak (PSP)* Program Sekolah Penggerak diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. PSP merupakan upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila. PSP berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak (PSP) telah diluncurkan Pemerintah Provinsi Riau di tiga Kabupaten kota,tiga Daerah menjadi pilot project program sekolah penggerak yakni Kabupaten Inhil, Siak dan Dumai. Program sekolah penggerak ini merupakan program Kemendikbud bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Saat ini sekolah penggerak dikabupaten Siak sudah masuk angkatan ke 2 (dua), yang dimulai dari tahun 2021. Kepala sekolah dan guru dianggap sebagai motor penggerak dalam menumbuhkan kompetensi dan karakter yang dapat dikembangkan.
Kepala sekolah dan guru yang ikut program ini, dilatih setelah melalui beberapa tes menjadi kepala sekolah penggerak.
"Sampai saat ini proses untuk menjadi kepala sekolah penggerak untuk angkatan 1 dan angkatan 2 sedang berjalan, untuk tahap awal ini nantinya mereka sebagai pilot project dalam rangka menerapkan Kurikulum merdeka," ungkap Mahadar.
Guru-guru di Sekolah Penggerak mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan menerapkan ‘Merdeka Belajar’ yaitu secara mandiri mengembangkan kompetensi diri melalui refleksi, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, aktif berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan menerapkan nilai-nilai kebhinekaan, inklusi dan ramah anak.
Disampaikannya, keuntungan yang akan didapat bagi sekolah yang melaksanakan program Sekolah Penggerak, yaitu: peningkatan mutu hasil belajar dalam kurun waktu 3 tahun, peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru, percepatan digitalisasi sekolah, kesempatan menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lain, percepatan pencapaian profil pelajar Pancasila, mendapatkan pendampingan intensif serta memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian buku bagi pembelajaran dengan paradigma baru.
Pihaknya sedang melatih 50 guru penggerak sekabupaten Siak mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA. Guru penggerak ini menjadi salah satu syarat untuk menjadi kepala sekolah di setiap jenjang.
"Mereka dilatih selama 6 bulan, dan setelah selesai diberikan sertifikat dan ini menjadi salah satu syarat untuk menjadi kepala sekolah," ujarnya.
Tujuan program ini lanjutnya agar para guru dapat menciptakan metode dan suasana belajar yang menarik serta efektif, kemudian diharapkan para pemimpin Sekolah di masa depan nantinya akan berasal dari para alumni Program guru penggerak ini.(rls)