Pekanbaru (Bingkai Riau) - Pandemi virus corona (Covid-19) telah lama membuat siswa harus belajar di rumah dengan pola daring. Para guru memberi tugas kepada siswa dengan memanfaatkan teknologi smartphone.
Kondisi tersebut akhir-akhir ini kerap menjadi keluhan para orang tua siswa. Keluhan itu muncul mulai dari besarnya beban biaya kuota internet, anak yang tidak memiliki handphone android, hingga terbatasnya waktu dan pemahaman para orang tua tentang tugas sekolah anaknya.
Melihat realita inilah, SMAN 7 Kota Pekanbaru, Riau, mencoba memberikan terobosan baru dalam hal pola pembelajaran baru. SMAN 7 Pekanbaru menyediakan kotak tugas bagi para siswa dan ada tempat pengambilan bahan ajar dan tugas.
"Dengan waktu yang telah ditentukan yakni satu kali seminggu siswa mengantarkan tugasnya dalam kotak tugas. Jadi siswa hanya datang ke sekolah saat mengambil tugas dari guru, dan menyerahkan tugas yang sudah dikerjakan ke dalam kotak tugas yang telah disediakan di lobi SMAN 7 Pekanbaru. Tapi perlu diingat, siswa yang datang wajib menjalankan protokol kesehatan yang ketat," jelas Kepala SMAN 7 Pekanbaru, Dr Hj Nurhafni MPd kepada bingkairiau.com, Kamis (27/7/2020).
Pembelajaran semi daring atau kombinasi pembelajaran daring dan luring, menurut Nurhafni bisa menjadi alternatif untuk menghadirkan pembelajaran yang efektif selama pandemi Covid-19 di tengah keterbatasan akses teknologi dan akses internet.
"Model semi daring ini, guru memanfaatkan telepon genggam untuk berkomunikasi dengan siswa, baik ketika akan memberikan tugas-tugas maupun untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan," kata Nurhafni.
Selain pola tadi, Nurhafni menambahkan, para guru SMAN 7 Pekanbaru dituntut lebih berinovasi dengan tidak sekedar hanya memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. Para guru harus memberikan umpan balik atas tugas-tugas yang telah dikerjakan siswa.
"Umpan balik ini penting untuk mendorong semangat siswa tetap bersemangat belajar di rumah, dengan tetap menjaga kesehatan," terang Nurhafni. (ade)