Pekanbaru (Bingkai Riau) - Guna mengahadapi pembelajaran jarak jauh (PJJ) TA.2020/2021 yang telah dimulai tanggal 13 Juli 2020, para pendidik dituntut melaksanakan pembelajaran dengan sistem dalam jaringan (daring) atau online. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengharuskan anak belajar dirumah.
Kepala SMPN 24 Kota Pekanbaru, Indrawati MPd mengatakan, SMPN 24 Pekanbaru telah melaksanakan pembelajaran secara virtual. Disampaikannya, pelaksanaan tahun ajaran baru tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Selama masa pandemi Covid-19, pembelajaran jarak jauh menjadi pilihan utama.
"Proses belajar mengajar secara daring sudah dirancang jauh-jauh hari. Para guru di sekolah menerapkan proses belajar mengajar jarak jauh dengan menggunakan aplikasi penyedia layanan komunikasi. Mulai dari WhatsApp Grup, Zoom, hingga google classroom," kata Indrawati.
Menurutnya, sistem belajar ini berpedoman pada keputusan Disdik Pekanbaru. Dimana proses pembelajaran ditengah pandemi covid-19 dilakukan secara daring. Maka dari itu, PJJ merupakan sistem pendidikan yang paling sesuai dengan mengacu protokol kesehatan yang berlaku yaitu adanya pembatasan fisik (physical distancing) untuk mencegah penularan Covid-19.
"Para guru tetap hadir ke sekolah untuk memberikan materi pembelajaran secara daring dengan menggunakan laptop. Sedangkan peserta didik dapat menggunakan handphone androidnya masing-masing. Bagi siswa yang tidak memiliki handphone android, mereka bisa bergabung bersama teman yang rumahnya berdekatan," ujarnya.
Lebih jauh disampaikannya, guru akan memberikan materi pembelajaran langsung dengan membuat konten video melalui android dan mengupload melalui WhatsApp grup, zoom, dan melalui google classroom. Untuk tugas siswa diberikan melalui WhatsApp group masing-masing kelas.
"Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai diterapkan secara efektif dari hari senin sampai sabtu mulai pukul 08:00 WIB hingga pukul 12:00 WIB siang dengan jadwal pembelajaran yang telah disusun minimal dua mata pelajaran setiap harinya," jelas Indrawati.
Indrawati juga menambahkan, hal ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan kepada siswa yang tidak memiliki HP android, karena hampir 10% siswa tidak memiliki HP android. Disamping itu juga mempertimbangan biaya pembelian paket yang harus dikeluarkan orang tua.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan pembelajaran system during ini. Mengingat siswa SMPN 24 telah memiliki buku paket yang dipinjamkan sekolah sebelum tahun ajaran baru dimulai," ungkapnya.
Sistem PJJ ini lanjutnya, akan dilaksanakan sampai dicabutnya status zona merah covid-19 dan sampai adanya instruksi dari Dinas Pendidikan Pekanbaru untuk pembelajaran secara tatap muka.
"Kita berharap semua guru mampu menggunakan teknologi demi percepatan transformasi pendidikan. Guru harus menguasai teknologi pembelajaran berbasis online meliputi ketiga jenis pemanfaaatan teknologi. Baik itu sebagai media, sumber belajar maupun sebagai alat peraga," pungkasnya. (ade)