PEKANBARU, (Bingkairiau.con)- Sampai September 2019 kabut asap Riau terlihat yang melanda propinsi Riau terlihat makin tebal.
Menyikapi itu, pakar lingkungan nasional DR.Elviriadi minta pemprov dan pemerintah Kabupaten menyediakan skenario evakuasi bagi rakyat. "Ye, ini dah gile betol. Tak ade niat dan keberanian untuk mengusut mafia pemain asap. Setidaknya evakuasi lah kami rakyat ini, ketus tokoh muda Meranti itu dengan logat melayu kental.
Ketua Mejelis LH Muhammadiyah itu menilai, kejadian asap yang terus berulang ini hanya disikapi secara parsial oleh pemerintah maupun stakeholders terkait. "Anjuran Shalat Istisqo' itu saya rasa parsial dan kultural banget, harusnya negara tampil dengan otoritas konstitusional.
"Jangan terkesan negara dan pemerintah berperan secara spiritual, padahal asap ini kejahatan yang terstruktur, massif dan sistemik," ucap dosen yang dikenal vokal itu.
Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu menyarankan, pemerintah propinsi Riau harus mengatur jalur evakuasi yang bebas asap, apakah ke Sumatera Barat atau Medan. "Sekarang asap sudah mengandung Cadmium (Cd) dan Nikel (Ni), ini sangat mematikan. Terutama pada Bayi dibawah 2 tahun, penderita asma dan orang sempot," katanya.
Jika pemerintah lambat, tambah dia, alamat tekapo dan tebongkeng lah kami rakyat Riau ini dihentam asap, " pungkas pria Selatpanjang yang gundul kepala demi nasib hutan.(rls/untung)