Pekanbaru (Bingkai Riau) - Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polda Riau melakukan penyuluhan anti narkoba kepada siswa-siswi SMPN 15 Pekanbaru, Sabtu (24/08/2019). Penyuluhan tersebut dalam rangka memerangi bahaya narkoba.
Menurut Kepala SMPN 15 Pekanbaru, Muhammad Yunus SPd, kegiatan tersebut merupakan program polisi peduli pendidikan. Dimana, dalam program ini terdiri dari tiga bagian pembinaan, yakni pembinaan remaja, pemuda dan wanita, yang disingkat dengan (Binredawan).
"Tim Sat Binmas Polda Riau memberikan penyuluhan kepada anak didik kita ini, untuk memberikan edukasi kepada pelajar dalam bahaya narkoba. Binmas Polda Riau memang sengaja mendatangi sekolah-sekolah, karena siswa merupakan generasi bangsa, tidak hanya tanggung jawab orangtua, namun juga semua elemen masyarakat, termasuk pihak kepolisian," ujar Yunus.
Yunus mengatakan, akibat buruk bagi keadaan fisik pemakai narkoba adalah kehidupan sosial rusak, pribadi sang pemakai juga menjadi malas, susah bergaul, hyperaktif, kegelisahan yang berlebih dan akan di jauhi oleh masyarakat.
"Agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba setiap individu harus meningkatkan iman kepada Allah SWT, kemudian pelajari tentang bahaya narkoba, kemudian sibukan diri dengan hal-hal yang positif, pilih kegiatan yang bisa menguntungkan dan merugikan diri sendiri. Terakhir kita harus bisa menempatkan diri kita kedalam lingkungan yang baik dan jauh dari narkoba," katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih banyak pada Binmas Polda Riau yang sudah memilih dan berkunjung ke SMPN 15 Pekanbaru. Banyak manfaat yang dirasakan oleh siswa maupun guru. "Salah satunya adalah menghilangkan imej rasa takut para siswa melihat polisi, karena sudah berbaur dengan mereka," ungkapnya.
Sementara, Kompol Suharyono dari Sat Binmas Polda Riau menyampaikan, generasi muda harus dibimbing, agar terhindar dari perilaku menyimpang dan kriminal. "Kita bisa melihat kegiatan-kegiatan di sekolah dan memberikan penyuluhan ke para siswa tentang narkoba, lalulintas, kenakalan remaja, radikalisme, hoax dan lainnya," ucap Suharyono.
Suharyono juga mengatakan, sasaran penyuluhan ini adalah siswa-siswi dan guru, karena remaja sebagai generasi bangsa rentan terhadap pengaruh-pengaruh buruk, apalagi sekarang Indonesia darurat narkoba dan sasaran para pengedar paling banyak adalah remaja. "Jadi kita harus gencar melakukan penyuluhan," tambahnya. (ade)