Pekanbaru (Bingkai Riau) Menyemarakkan peringatan Hari Santri 2019 dan memeriahkan HUT ke-74 Republik Indonesia (RI), HUT ke-73 Bhayangkara, HUT ke-62 Provinsi Riau sekaligus syukuran atas pelantikan Presiden dan Wapres RI periode 2019-2024, Ir Joko Widodo-KH Maaruf Amin, Pengurus Wilayah Nahdalatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau berencana menggelar kegiatan Jalan Sehat Bersarung (JSB), 27 Oktober mendatang di area car free day Pekanbaru.
''Sejatinya kegiatan ini kami laksanakan 25 Agustus. Namun, setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA, beliu menyampaikan alangkah baiknya kegiatan JSB ini dilaksanakan pada peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober. Sehingga, kami (PWNU Riau, red) sepakat untuk merubah jadwal pelaksanaan JSB pada 27 Oktober mendatang,'' ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdalatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau, T Rusli Ahmad SE, Kamis (22/8) di ruang kerjanya.
Disampaikan Rusli, giat Jalan Sehat Bersarung berhadiah 5 tiket umrah itu
dijadwalkan akan dihadiri Presiden RI, Ir Joko Widodo, Wapres RI, KH Maaruf
Amin dan Ketua Umum PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA. Tak hanya Jalan Sehat Bersarung, PWNU Riau juga akan menggelar kegiatan Bertajuk Festival Riau Santri 2019. Dimana ada sejumlah kegiatan yang dihelat pada festival tersebut, seperti Lomba Pisato Kebangsaan, Lomba Dai Aswadja, Hafiz Alquran, Lomba Baca Alquran, Shalawat Tradisional, Shalawat Moedr, Syair Barzanji, Kaligrafi, Fashion Muslim hingga wisata kuliner.
''Melalui kegiatan Jalan Sehat Bersarung itu, kami (PWNU Riau, red) ingin merajut kembali silahturrahmi ukhuwah Islamiah antar Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam, birokrat, TNI/POLRI, pengurus masjid, majelis taklim, pondok pesantren, mahasiswa, OSIS dan masyarakat. Intinya, pesta demokrasi telah usai, mari kita jaga keutuhan NKRI, mari kita bersatu kembali demi kemajuan bangsa yang dicintai,'' terang politisi PDIP tersebut.
Rusli menjelaskan, JSB ini nantinya melibatkan jamaah masjid, majelis taklim dan Ormas-ormas Islam yang ada di Pekanbaru. Ditargetkan 10.000 peserta bisa meramaikan Jalan Sehat Bersarung tersebut.
''Jalan Sehat Bersarung masih kental dengan budaya Melayu tempo dulu. Dimana masyarakatnya yang relatif banyak menggunakan sarung dalam beraktifitas pada pekerjaaan sehari-hari. Termasuk untuk beribadah. Sehingga, biasanya orang yang bersarung itu merupakan orang yang tawadu' dan istiqamah. Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat yang tidak terlepas dari usaha melestarikan budaya Melayu yang hampir tertinggalkan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan silahturrahmi ukhuwah Islamiyah antar sesama,'' ungkapnya.
Mengingat acara ini cukup langka dan unik, Rusli berharap kegiatan Jalan Sehat Bersarung dan giat kaligrafi bisa menjadi perhatian dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Namun, lebih dari itu tentu diharapkan kegiatan JSB bisa meningkatkan rasa persatuan, kesatuan dan persaudaraan antar sesama masyarakat. Semuanya dengan tujuan kemajuan bangsa.
Disinggung soal kehadiran Presiden RI, Ir Joko Widodo, Rusli menyebutkan di sela-sela kegiatan Doa Kebangsaan yang digelar di Istana Negara, Kamis (1/8), dirinya sempat berbincang dengan Presiden RI, Ir Joko Widodo sembari mengundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam kegiatan Jalan Sehat Bersarung yang digelar PWNU Riau.
''Sudah saya sampaikan ke Pak Jokowi. Bahkanm kita mengundang Pak Presiden untuk ikut serta hadir. Kata beliau, lihat jadwal dulu lah. Kalau tidak ada halangan, beliau akan berupaya ikut hadir. Sementara itu, untuk kehadiran Wapres RI, KH Maaruf Amin, Insya Allah beliau siap hadir. Apalagi beliau merupakan Rais AM PBNU,'' beber Rusli Ahmad. (rls)