Pekanbaru (Bingkai Riau) - Detik-detik peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Satdion Mini Sepak Bola Universitas Islam Riau, Santu pagi (17/8) berjalan secara khidmat. Sang saka merah putih berkibar di bawah cerahnya matahari.
Tepat pukul 07.20 Wib upacara dimulai. Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi, SH, MCL bersama Wakil Rektor I Dr H Syafhendry, Wakil Rektor II Ir Asrol, Ketua Dewan Pembina YLPI Drs H Mukni dan Ketua Harian Zulfikar, SH, MH memasuki lapangan upacara. Diikuti pula dengan Anggota Dewan Pembina Dr Zulkarnain Kadir, SH, MH, Bendahara Umum YLPI Dr H Arifin Bur, Ketua Dewan Guru Besar Prof Dr H Yusri Munaf, SH, MHum, para Dekan di lingkungan Universitas Ialam Riau, serta pejabat struktural lainnya. Termasuk Ketua Dharma Wanita UIR Hj. Yusnidar Syafrinaldi.
Ratusan civitas akademika lainnya, termasuk mahasiswa, merumput di lapangan hijau membentuk barisan. Dikomndoi oleh masing-masing komandan regu, mereka menyaksikan secara seksama pengibaran sang saka merah putih diiringi dengan lagu Indonesia Raya gubahan orkestra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Dalam suasana pagi yang cerah, pasukan pengibar sang saka yang terdiri dari Resimen Mahasiswa (Menwa) satuan 043/Indra Sakti UIR, melaksanakan tugas mereka dengan rapi dan cekatan. Suasana hening pun membalut wajah peserta upacara ketika menyaksikan merah putih naik dikibaran angin hingga ke puncak tiang. Usai itu dibacakan pula teks Proklamasi oleh Ketua Harian YLPI Zulfikar Ahmad.
Dalam amanahnya Gubernur Riau Syamsuar yang dibacakan Rektor UIR Syafrinaldi mengajak peserta upacara agar menghayati dan merenungi hasil perjuangan para pahlawan mengusir penjajah di tanah pertiwi. Ia menegaskan, Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yang berisi ”bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa” menandakan bahwa kemerdekaan bukan hanya milik satu kumpulan masyarakat. Akan tetapi milik seluruh bangsa di muka bumi. Untuk itu mari kita teladani bahwa kemerdekaan merupakan upaya kebebasan diri pribadi dan kelompok dalam mempertahankan keutuhan bangsa.
''Kemerdekaan yang diraih suatu negara bukanlah hasil dari pemberian yang cuma-cuma. Namun lebih dari itu meraih kemerdekaan butuh pengorbanan dan perjuangan,'' katanya.
Hal ini sesuai pula dengan Tunjuk Ajar Melayu, yang mengatakan, ''Apa tanda Melayu jati, Rela berkorban sampai mati, apa tanda Melayu beriman, hidup dan mati rela berkorban''.
Peringatan HUT RI Tahu 2019 yang mengangkat tema “SDM Unggul Indonesia Maju”, menurut Gubernur, menggambarkan visi Pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Momentum kemerdekaan ini merupakan momentum yang tepat untuk memperkokoh tali silaturahmi bangsa Indonesia, memperkuat rasa kebangsaan, merayakan kebersamaan dan meningkatkan semangat kerja untuk Indonesia yang lebih baik.
''Kita harus menciptakan SDM yang unggul dan kompetitif sehingga tercipta SDM yang berdaya saing,'' tambah Gubernur. Untuk itu mari kita berupaya meninggalkan zona nyaman dan terus meningkatkan kapasitas masing-masing serta selalu siap dalam berkompetisi secara positif.(rls)