Pekanbaru (Bingkai Riau) - Sebanyak 173 siswa SMPN 18 Pekanbaru mengikuti kegiatan Khatam Alquran, Selasa (02/02/2019). Kegiatan diawali dengan Pawai Taaruf yang dimulai dari Jalan Lili lalu ke Jalan Akademi terus ke Jalan Dahlia kemudian masuk Gang Kemiri dan kembali ke sekolah yang diiringi Drumb Band SMPN 18 Pekanbaru dan didampingi wali kelas masing-masing.
"Diharapkan siswa mampu mengamalkan dan terus membaca Al-Quran. Kegiatan ini diikuti oleh setiap kelas dengan bimbingan wali kelas dan guru agama yang saling berkoordinasi," kata Kepala SMPN 18 Pekanbaru, Lily Deswita MPd.
Lily menyampaikan, kegiatan tersebut dihadiri Pengawas Pembina, Lurah Padang Bulan, Kapolsek, Kanitbinmas, Babinsa Padang Bulan, RT/RW setempat, Komite, perwakilan kepala sekolah se-Kecamatan Senapelan serta Payung Sekaki dan perwakilan orang tua siswa.
"Khatam al qur'an ini merupakan implementasi dari sekolah mengaji dan literasi mengaji, yang kita laksanakan 30 menit setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis sebelum jam pelajaran dimulai. Tujuan pelaksanaan kegiatan khatam al qur’an ini adalah untuk memotivasi peserta didik dalam membaca, dan memahami kitab suci umat Islam tersebut," ungkapnya.
Lily menambahkan, dengan pelaksanaan khatam Alquraan ini, dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaaan peserta didik. Kegiatan khatam dan doa bersama dilakukan untuk pemantapan siswa dan siswi secara spritual.
"Dengan demikian ada keseimbangan antara akademik dan spritual. Dengan pelaksanaan khatam Alquran ini, dapat lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik. Berhasil dengan nilai terbaik dalam ujian nasional mendatang. Diharapkan, agar peserta didik menjadikan Al- Quran sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan," tambah Lily.
Lebih jauh disampaikannya, usai pawai, kegiatan dilanjutkan dengan khatam Al-Quran. Kemudian dilanjutkan dengan Tausiah dan Muhasabah oleh Ustad Ivan Marfikuila.
"Kegiatan muhasabah ini dilaksanakan dalam rangka memberikan dukungan dan motivasi serta mempersiapkan mental dan spritual siswa-siswi kelas IX dalam menghadapi ujian nasional. Kegiatan ini juga bertujuan, agar peserta didik memiliki rasa percaya diri dan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun menjelang UN," ucapnya.
Ia menyampaikan, sejumlah persiapan menghadapi UN telah dilakukan oleh sekolah di antaranya persiapan teknis, akademik dan non teknis. Motivasi dan muhasabah merupakan persiapan non teknis dalam rangka memotivasi siswa agar siap mental lahir batin mengikuti UN.
"Mental siswa kita siapkan, dengan motivasi ini. Lalu diberikan kekuatan spiritual lewat muhasabah dan doa. Kita optimis dengan persiapan yang matang, baik teknis, akademik dan non teknis siswa mampu mengahadapi UN," kata Lily.
Lily berharap peserta didik menjadikan Al- Quran sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan.
"Setelah khatam bukan berarti kita berhenti untuk membaca Alquran, tetapi harapan kita peserta didik terus melanjutkan untuk membacanya. Diharapkan generasi kita nantinya dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan dan kemajuan zaman tanpa harus berpaling dari ajaran-ajaran Al Quran," harapnya. (ade)