Disdalduk KB saat melakukan sosialisasi kepada siswa-siswi SMPN 18 Pekanbaru (ist)

Mudahkan Komunikasi Dengan Tutor Sebaya, SMPN 18 Pekanbaru Bentuk PIK-R BISA

Pekanbaru (Bingkai Riau) - SMPN 18 Pekanbaru membentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). PIK-R ini diberi nama BISA (Bersih Indah Sehat dan Aman) dan dibentuk sebagai salah satu upaya dalam menangani permasalahan-permasalahan yang ada pada remaja.
 
Kepala SMPN 18 Pekanbaru, Lily Deswita MPd mengatakan, keberadaan tutor sebaya pada PIK-R, akan memberikan kemudahan berkomunikasi. Siswa akan lebih terbuka dalam mencari solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi.
 
"Kalau dengan guru, mungkin hanya beberapa siswa saja yang mau terbuka untuk curhat. Namun dengan tutor sebaya yang tidak lain adalah teman sendiri, akan memberikan peluang besar kepada semua siswa untuk memecahkan masalahnya," kata Lily. 
 
Menurut Lily, keberadaan PIK-R di sekolah menjadi wadah konseling bagi segenap siswanya. Karena itu, pengurus yang baru dibentuk diharapkan berupaya menambah wawasan dan mengikuti berbagai pelatihan. Sebelumnya, sudah ada sosialisasi dari Disdalduk KB.
 
"Konseling yang diberikan, bukan sekadar pencegahan seks bebas di kalangan remaja yang terpenting, sedini mungkin siswa memahami fungsi perkembangan reproduksi remaja. Sehingga siswa bisa membentengi diri dari lingkungan pergaulan yang negatif. Demikian halnya dengan upaya pencegahan penanggulangan narkoba di kalangan pelajar," ungkapnya. 
 
Lebih jauh dijelaskannya, kesehatan erat kaitannya dengan pendidikan. Sebab tingkat kesehatan yang membaik akan mendukung konsentrasi belajar. "Jika tidak sehat, mana mungkin bisa tercipta generasi yang cerdas," ujar Lily. 
 
Lily menambahkan, terkait PIK-R, wawasan, pemahaman reproduksi, pencegahan narkoba, seks bebas, dan peningkatan prestasi siswa, semuanya tidak terlepas dari pola hidup sehat. Sebagai teladan bagi siswa lainnya, pengurus PIK-R juga harus tampil lebih dari sisi kesehatannya.
 
"Kita selalu mengingatkan pengurus yang baru dibentuk, hendaknya mampu membekali diri dengan penambahan wawasan dari berbagai media. Tidak boleh diabaikan pula tetap berkoordinasi dengan guru pembimbing (Tumini SPd, red) dan pihak terkait yang lebih memahami persoalan," jelasnya.
 
Disampaikan Lily, keberadaan dan peranan Pusat Informasi dan Konseling Remaja di lingkup sekolah sangat penting artinya dalam membantu remaja untuk mendapatkan informasi dan pelayanan konseling yang cukup dan benar tentang berbagai aspek permasalahan remaja. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan pengembangan dan pengelolaan PIK-R dalam rangka meningkatan akses dan kualitas tersebut. 
 
"Kami berharap, terbentuknya PIK-R di SMPN 18 Pekanbaru ini akan dapat membantu para remaja, baik di dalam maupun luar sekolah untuk mengatasi permasalahannya dengan melakukan konsltasi kepada teman sebayanya. Pembentukan PIK-Remaja juga kami harapkan menjadi wadah bagi peserta didik yang umumnya remaja, enggan untuk melakukan konsultasi dengan orang terdekat bahkan orang tuanya, disinilah pentingnya peran serta teman sebaya," pungkasnya. (ade)