Memacu Minat Baca Siswa, SMPN 27 Pekanbaru Buatkan Green House Literasi

Pekanbaru (Bingkai Riau) - Guna mendorong minat baca tulis peserta didik, SMPN 27 Pekanbaru melakukan terobosan yakni membuat green house literasi. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) tujuannya untuk mencerdaskan anak didiknya dalam 15 menit wajib membaca kepada seluruh siswa-siswi.
 
Kepala SMPN 27 Pekanbaru Elvi Devita MPd ketika dikonfirmasi, Rabu (03/10/2018) menyebutkan, pihaknya telah membuat green house literasi di halaman sekolah. Dimana para siswa membaca dan menulis serta belajar di luar kelas.
 
"Di green house inilah para siswa diwajibkan membaca buku apa saja yang berkaitan pengetahuan umum, seni, budaya, agama dan karakter. Termasuk menyelesaikan tugas pelajaran yang diberikan oleh para guru," kata Elvi.
 
Menurut Elvi, green house literasi sangat perlu untuk memacu semangat membaca siswa. Green house literasi ini mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yakni mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). 
 
"GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku non-pelajaran sebelum waktu belajar dimulai," jelasnya.
 
Lebih lanjut dijelaskannya, pembuatan green house literasi bertujuan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
 
"Saya berharap dengan dibuat green house literasi, akan lebih meningkatkan semangat membaca peserta didik. Selain itu juga dibuat kursi tempat santai dan diskusi juga termasuk lesehan. Sehingga siswa dapat melakukan diskusi tentang pelajaran dan tugas yang diberikan," ungkap Elvi.
 
Setiap hari Sabtu lanjut Elvi, satu kali dalam sebulan ada kegiatan literasi. Dimana, anak didik membawa buku seperti buku sastra, pelajaran dan lainnya, lalu duduk bersama dilapangan dan diminta 15 menit untuk membaca. 
 
"Anak-anak diminta untuk mengungkapkan kembali inti sari yang telah dibacanya. Pada intinya, anak disuruh membaca lalu menceritakan kembali. Bagi siswa yang bisa menceritakan kembali dari buku yang sudah dibacanya dan ada penilaian oleh guru. Bahkan, kita juga akan memberikan reward bentuk apresiasi sekolah kepada anak didik kita," tuturnya.
 
Elvi menambahkan, banyak siswa dan siswi yang memanfaatkan green house literasi selain untuk kegiatan literasi, juga untuk sekedar diskusi dan istirahat setelah seharian penat belajar. 
 
"Dengan adanya green house literasi di SMPN 27 Pekanbaru sebagai tempat untuk kegiatan literasi, diharapkan minat membaca dan menulis siswa siswi semakin meningkat," harapnya. (ade)