KAMPAR (Bingkai Riau) - Kepala Desa Balung Kecamatan XIII Koto Kampar Muhammad Ujud dalam rapat dengar pendapat (hearing) dengan Komisi IV DPRD Kampar, Senin siang (12/2) mengatakan, mengenai pembangunan di Desa Balung yang menjadi prioritas pertama adalah pembangunan jembatan.
Diterangkan nya lebih lanjut, "Pembangunan jalan di Desa Balung terhambat karena jembatan yang ada tidak bisa dilewati mobil barang dan termasuk mobil mobil colt diesel. Banyak program pembangunan jalan gagal karena jalan menuju ke Desa Balung tidak bisa dilewati oleh mobil besar," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kampar, Afdal mengatakan, mengenai pembangunan jembatan di Desa Balung terkendala dengan status wilayah karena jembatan gantung yang ada sekarang berada diwilayah Sumatra Barat. Kalau kita membangun jembatan disana tidak bisa karena menyangkut status wilayah," terangnya.
Salah satu cara untuk membangun jembatan di Desa Balung yakni melalui dana APBN. Kita di Kampar harus terus berkoordinasi dengan Pemerintah Sumbar. Komunikasi Pemerintah provinsi Riau dengan Sumbar harus ditingkatkan untuk membangun jembatan di Desa Balung, kata Afdal.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kampar Fahmil mengatakan, Kami dari Komisi IV DPRD Kampar akan melakukan koordinasi lintas Komisi DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Sumbar. Kita akan terus memperjuangkan rencana pembangunan di Desa Balung.
Diterangkan lebih lanjut oleh Fahmil, demi untuk masyarakat pada prinsipnya kita siap memperjuangkan pembangunan jembatan di Desa Balung dan perjuangan tersebut butuh waktu, karena lokasi pembuatan jembatan berada diwilayah Sumbar. Perjuangan bersama dengan Dinas PUPR Kampar serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota Sumbar dan Pemerintah pusat agar pembangunan jembatan di Balung bisa terealisasi nanti. (yl)