Pekanbaru (Bingkai Riau) - Dalam membangun terwujudnya kota yang layak huni, produktif dan berkelanjutan, sekaligus memperingati hari Habitat dan Hari Kota Dunia 2017, Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, didaulat menjadi narasumber dalam acara yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Senin (6/11/2017).
Kepada CAKAPLAH.COM Firdaus mengatakan, acara yang digelar selama dua hari ini, selain dihadiri kepala daerah, juga dihadiri perwakilan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Karena itu orang nomor satu di Pekanbaru ini mengaku bangga bisa menjadi salah satu narasumber di acara yang diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi kepala daerah di Indonesia.
"Alhamdullilah, saya bersama Walikota Manado dan Walikota Palu didaulat menjadi narasumber dalam acara ini karena dinilai konsen terhadap pembangunan Kota yang layak huni dan berkelanjutan di daerahnya masing-masing," kata Firdaus, Senin (6/11/2017).
Dikatakan Firdaus, kota layak huni ini bagian dari Smart City dalam membangun lingkungan, ekonomi dan manusia. "Seperti apa yang menjadi program kita dalam pemberdayaan, yakni Tridaya di PMB-RW dan Tridaya di Masjid Paripurna," imbuhnya.
Firdaus berharap, mudah-mudahan kegiatan ini bisa menginspirasi dan memotivasi kepala daerah dan masyarakat untuk mengembangkan kota ke depan.
"Peringatan habitat dan hari kota dunia sangat penting untuk mengingatkan semua pihak terkait tujuan mewujudkan hunian layak huni dengan meningkatkan pelayanan infrastrukur dasar pemukiman dan perkotaan, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan akibat urbanisasi,” cakapnya.
Dikatakannya, untuk mewujudkan kota cerdas diperlukan sinergi pembangunan infrastruktur permukiman di perkotaan dari berbagai pemangku kepentingan. Pembangunan infrastruktur permukiman di perkotaan dapat diatasi dengan dua cara, yaitu melalui infrastruktur yang dikelola oleh lembaga-lembaga formal seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, PDAM, PLN, dan Perusahaan Gas Negara.
"Tetapi ada juga daerah perkotaan yang tidak bisa dijangkau oleh infrastruktur yang dikelola oleh lembaga formal tadi dan ini kita coba dengan pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat, misalnya dengan program KOTAKU yaitu kota tanpa kumuh,” ungkapnya.
Pemerintah telah memulai perencanaan konsep pengembangan kota cerdas (smart city). Dalam Strategi dan Kebijakan Pembangunan Perkotaan Nasional 2015-2045 yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dimana Kota Cerdas yang Berdaya Saing dan Berbasis Teknologi sebagai salah satu unsur di dalamnya.
Kota Cerdas yang Berdaya Saing dan Berbasis Teknologi ini memliki 6 indikator, yaitu Smart Economy, Smart People, Smart Governance, Smart Mobility, Smart Environment dan Smart Living.
Sumber: cakaplah.com