Kapolda Riau Irjen Zulkarnain memberikan pemaparan.

Riau Harus Bebas Asap, Kapolda: Bukan karena Takut Dicopot

Pekanbaru (Bingkai Riau) - Kapolda Riau Irjen Zulkarnain mengatakan masalah Kebakaran Lahan dan Hutan di Provinsi Riau menurun signifikan. Soliditas semua elemen di Provinsi Riau di bawah payung gubernur dan semua komponen menjadi pemicu.
 
Hal itu disampaikan Kapolda Riau saat membahas masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bersama Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Markas Besar (Mabes) Polri, Komjen Putut Eko Bayu Seno dan empat Kapolda lainnya di Sumatera, Rabu (9/8/2017).
 
Kelima Kapolda di Sumatera yang berkumpul di Hotel Pangeran Pekanbaru, Riau tersebut selain Kapolda Riau juga ada Kapolda Aceh, Kapolda Sumatera Utara, Kapolda Jambi dan Kapolda Sumatera Selatan. Kelima Polda di Sumatera ini saling berbagi pengalaman dan informasi karena daerahnya berpotensi terjadi Karhutla.
 
Kapolda Riau Irjen Zulkarnain mengatakan, dalam penanganan Karhutla di Provinsi Riau Polda kerap bersinergi dengan Satuan Tugas Karhutla dari TNI Angkatan Darat serta Udara yang dipimpin Komandan Resor Militer 031/Wirabima.
 
Ditegaskannya, masalah Karhutla menurun signifikan, itu karena soliditas semua elemen di bawah payung gubernur dan semua komponen. "Bukan karena ancaman dicopot tapi disadari efek kesengsaraan karena asap," tegas Zulkarnain.
 
Sejak awal tahun 2017 hingga saat ini sebanyak 98 peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang dilaporkan ke polisi dengan titik panas lebih dari 500. Sampai saat ini yang sudah ditetapkan sebagai tersangka perorangan sebanyak 13 orang.
 
Lahan yang terbakar sudah diberi garis polisi. "Kita terus berupaya tangkap pelaku. Kalau lahannya ditanam lagi akan diproses," pungkas Zulkarnain.
 
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Markas Besar (Mabes) Polri, Komjen Putut Eko Bayu Seno, mengatakan kegiatan pertemuan Kapolda se Sumatera ini sejalan dengan program Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, terkait penanggulangan Karhutla. 
 
"Makanya hari ini, kami kumpulkan Kapolda-Kapolda di Sumatera yang daerahnya berpotensi terjadi Karhutla agar saling berbagai pengalaman dan informasi," kata Putut.
 
Dalam pertemuan itu juga didatangkan instansi terkait seperti KLHK, BPBN, dan pemerintah daerah masing-masing provinsi. Diharapkan, masalah Karhutla bisa diatasi dengan baik lagi.
 
"Diharapkan, apa yang dihasilkan di sini (Pekanbaru) dapat jadi SOP untuk semua Polda. Kita harapkan bisa 100 persen tidak ada lagi lahan atau hutan yang terbakar," kata Putut.
 
Dijelaskannya, untuk pencegahan Karhutla dilakukan oleh ujung tombak, yakni Babinsa dan kepala desa. Mereka melakukan pembinaan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan dan hutan serta memberitahukan di mana titik api.
 
Polri juga sudah menggunakan alat yang canggih untuk mengetahui lokasi titik api. "Monitoring melalui layar tentang titik api agar segera ditangani dan dipadamkan mumpung api masih kecil," tegasnya.
 
Di acara itu, turut hadir Asisten Operasi Polri, Irjen M Iriawan, Kakorsabhara, Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Umar Septono dan Irjen Pol Muhamad Chairul Noor Alamsyah beserta sejumlah Brigadir jenderal lainnya
 
Sumber: cakaplah.com